SUMENEP, Suarademokrasi.id | Hari Lingkungan Hidup (HLH) sedunia atau World Environment Day yang diperingati setiap tanggal 5 Juni, di tahun 2023 ini Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar “Solutions to Plastic Pollution” (solusi untuk polusi plastik).
Tujuan giat ini digelar demi untuk meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet Bumi, sehingga harus melibatkan semua pihak yang ada.
Kali ini pihak yang dilibatkan diantaranya OPD terkait, pemerintah desa, Kecamatan, Sekolah, Kader lingkungan, Komunitas, BPRS Bhakti Sumekar, HCML, PT Kelola Mina Laut, CV Anugerah Lautan Pertiwi, dan PT Sariguna Primatirta, yang digelar di Pantai Matahari Desa Lobuk Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura Sumenep. Senin 05 Juni 2023.
Baca juga: Sumenep Mendapatkan Penghargaan Adipura Katagori Kota Kecil 2022
Hal tersebut mengingat secara prinsip bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan harus dilakukan dengan pendekatan Konstitusionalitas dan Prosedural, sebagai refleksi kaitan antara demokrasi dan lingkungan, yakni demokrasi dan rasa untuk menjaga lingkungan, dimana ada kaitan filosofis, pelembagaan yang mendorong praktek atau rintisan untuk membangun nilai-nilai yang menghargai lingkungan, serta menerapkan secara mendasar prinsip kelestarian lingkungan atau deep-green pada penempatan dalam berbagai kebijakan.
Maka dari itu Kepala DLH Kabupaten Sumenep Arif Susanto mengucapkan rasa terima kasih atas kepedulian semua pihak untuk bekerjasama menciptakan lingkungan pantai bersih dari berbagai sampah khususnya sampah yang terbuat dari bahan plastik.
“Kami menyampaikan banyak terima kasih serta apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ucap Arif Susanto.
Untuk menggugah kesadaran masyarakat sekitar, DLH Kabupaten Sumenep bersama tim melakukan berbagai kegiatan untuk mengajak seluruh masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, yakni restorasi pantai atau membersihkan pantai, saresehan tentang lingkungan hidup, penampilan pengelolaan sampah dan demo membuat ecobrik atau bata ramah lingkungan.
Maka dari itu, Arif Susanto selaku Kepala DLH Kabupaten Sumenep mengajak kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan bank sampah yang ada di desa, untuk pembuangan sampah non organik. Sedangkan limbah sampah organik bisa dikelola untuk dimanfaatkan menjadi kompos penyubur tanaman.
“Kami mengajak seluruh masyarakat ikut peduli bagaimana mengelola sampah di lingkungannya masing-masing, untuk memilah dan memisah antara sampah organik dan non organik,” pintanya.
Arif Susanto menambahkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan secara mandiri dan nantinya akan dilakukan berkelanjutan berpindah tempat, yang direncanakan akan dilakukan di Pantai Gili Labak Desa Kombang Kecamatan Talango, berupa restorasi pantai untuk bersih-bersih sampah di sekitar pantai serta kampanye lingkungan “Solusi asyik atasi sampah plastik”.
“Kegiatan itu, secara mandiri dari beberapa sponsor yang mendukung menyukseskan acaranya, sehingga tidak ada anggaran di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep,” pungkasnya.
