SUMENEP, Suarademokrasi.id | Ditemukan calon penumpang kapal KM Express Bahari rute Kalianget – Kangean mengambang dengan posisi tengkurap di pinggir pantai Kalianget, tempatnya di RT 1 RW 3 Dusun Padurekso Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget, Sumenep Madura Jawa Timur. Kamis 18 Mei 2023.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menjelaskan melalui rilis persnya bahwa Kamis 18 Mei 2023, sekitar jam 10.30 wib, seorang warga (saksi) menemukan sosok mayat perempuan berbaju merah dengan umur kisaran 39 tahun ditemukan mengambang di pinggir pantai.
Kemudian warga tersebut menghubungi Polsek Kalianget dan setelah itu mayat (korban) dibawa ke daratan untuk dilakukan identifikasi namun tidak ada warga yang mengenali waktu saat itu, selanjutnya sekitar jam 12.00 wib, petugas membawa mayat tersebut ke RSI Garam Kalianget untuk dilakukan Visum luar.
Baca juga: Penemuan Mayat Laki-laki Tinggal Tulang Di Pesisir Pantai Pulau Kangean
Namun sekitar jam 12.15 wib, ada pihak keluarga atas nama Masrul Desa Angon Angon Kecamatan Arjasa selaku paman korban yang mengenali mayat tersebut yang bernama Marfuatun (39 tahun) Dusun Ngomber RT 02 RW 1 Desa Laok Jang Jang Kecamatan Arjasa.
Paman korban (Saksi) menjelaskan bahwa, sekitar jam 08.30 wib, Saksi dan korban akan berangkat ke Kangean dengan naik KM Express Bahari rute Kalianget – Kangean yang berangkat jam 09.00 wib.
Korban saat itu berada di parkiran Pelabuhan Pelindo III Kalianget dan Paman korban meninggalkan korban untuk membeli tiket, setelah membeli tiket saksi mencari korban di lokasi parkir namun tidak diketemukan dan berusaha mencari disekitar Pelabuhan Pelindo III Kalianget juga tidak diketemukan
Dengan tidak diketemukannya korban, Paman korban mengurungkan niatnya untuk berangkat pulang ke Kangean dan kembali pulang ke rumah keluarga di Desa Kalimook untuk berusaha mencari korban, karena selama ini korban keseharian mengalami gangguan mental (stres) dan sering berusaha kabur dari rumahnya.
Sedangkan hasil visum luar di RSI Garam Kalianget tidak diketemukan luka atau dugaan penganiayaan dan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah takdir yang maha kuasa.