SUMENEP, Suarademokrasi – Dalam rangka meningkatkan perekonomian lokal selama bulan suci Ramadan, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) menggelar Festival Bazar Takjil Ramadan 1446 Hijriah. Acara ini resmi dibuka oleh Kepala Disbudporapar, Muhammad Ikhsan, di Tugu Keris, Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, pada Selasa (4/3/2025).
Tak hanya di Tugu Keris, bazar takjil juga digelar di berbagai lokasi strategis, termasuk sepanjang Jalan Dr. Soetomo dan depan Pendopo Agung Sumenep, yang telah dimulai sejak 1 Maret 2025. Festival ini menjadi bagian dari Sumenep Calendar of Events 2025, yang bertujuan untuk mendukung perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta memperkenalkan ragam kuliner khas Sumenep.
Dengan adanya bazar takjil ramadhan ini, memberikan dampak positif kepada ratusan pelaku UMKM yang turut serta dalam bazar ini, menawarkan berbagai menu berbuka puasa, mulai dari makanan tradisional hingga kuliner kekinian. Antusiasme masyarakat pun tinggi, mengingat bulan Ramadan adalah momen istimewa di mana banyak orang berburu hidangan berbuka puasa untuk dinikmati bersama keluarga.
Baca Juga: Peresmian Tugu Keris Arya Wiraraja di Sumenep, Tanda Kehormatan Pada Leluhur
Menurut Muhammad Ikhsan, kehadiran bazar takjil ini memberikan dampak positif bagi para pedagang. “Bazar ini membuka peluang usaha bagi UMKM sekaligus memudahkan masyarakat mendapatkan menu berbuka puasa. Dengan mengucap bismillah, Bazar Takjil 2025 di Kecamatan Pragaan resmi dibuka,” ucapnya dalam sambutan peresmian.
Lebih lanjut, Ikhsan mengungkapkan bahwa Pemkab Sumenep berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi UMKM. “Pesan Bupati jelas, setiap agenda dalam kalender event kabupaten harus melibatkan UMKM guna menggerakkan ekonomi lokal,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa festival ini diikuti oleh 200 UMKM, dengan omzet harian mencapai puluhan juta rupiah. Oleh karena itu, pihaknya mendorong kepala desa untuk lebih aktif dalam mengembangkan sektor UMKM di wilayah masing-masing.
Selain menjadi ajang promosi UMKM, bazar ini juga diharapkan dapat memperkuat identitas budaya Kota Keris. Ikhsan menegaskan bahwa Sumenep, sebagai Kota Keris, terus berupaya mengangkat nilai historis dan ekonomi dari warisan budaya ini. Bahkan, Pemkab Sumenep saat ini tengah menyusun Peraturan Daerah (Perda) tentang Kota Keris, guna memperkokoh eksistensi keris sebagai simbol budaya Madura.
“Keris bukan sekadar warisan leluhur, tetapi juga memiliki potensi ekonomi. Keberadaan Tugu Keris di Desa Sendang menjadi bagian penting dari upaya meningkatkan ekonomi lokal melalui pariwisata dan industri kreatif,” jelasnya.
Dengan adanya Festival Bazar Takjil Ramadan 2025, diharapkan perekonomian Sumenep semakin tumbuh, UMKM semakin berdaya, dan budaya lokal semakin dikenal luas.














