JAKARTA, Suarademokrasi.id | 17 Agustus adalah sebagai hari yang bersejarah dan kebanggaan bagi rakyat Indonesia yaitu Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang kini sudah berusia 78 Tahun, tapi rakyat Indonesia masih tetap terjajah di negara sendiri.
Kemerdekaan merupakan keadaan suatu bangsa atau negara yang pemerintahannya diatur oleh bangsanya sendiri tanpa intervensi pihak asing. Kemerdekaan suatu negara erat kaitannya dengan kedaulatan terhadap wilayah teritorial negara.
Dengan tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk membebaskan dari pengaruh asing dan bisa berdiri sebagai sebuah bangsa yang mandiri dan beradab. Dengan demikian, alasan Indonesia merdeka adalah untuk menghilangkan penderitaan rakyat dari penjajahan bangsa asing dan menjadikan Indonesia negara yang mandiri.
Baca juga: Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke 78 Tahun Di Omben
Tapi melihat kondisi bangsa dan negara Indonesia saat ini terbelenggu hutang ribuan triliun yang harus menjadi beban rakyat Indonesia, sedangkan korupsi terjadi dimana-mana dan hukum di negara kita belum bisa memberikan keadilan yang sebenarnya terhadap rakyat Indonesia.
Dengan kondisi demikian membuat Advokat ibukota Jakarta asal Sumenep Azam Khan ikut prihatin dan harus memberikan komentar melalui pemberitaan media Suara Demokrasi, untuk menggugah seluruh rakyat Indonesia agar bisa memilih seorang calon pemimpin yang bisa peduli dan memperjuangkan rakyat Indonesia.
“Sudah 78 Tahun di hari Kemerdekaan RI banyak berteriak lantang, Merdeka..Merdeka..Merdeka. Sementara kalian sadar atau tidak, kita rakyat Indonesia dibelit hutang puluhan ribu Triliun dengan berbunga haram, jutaan pengangguran dan warga miskin diberbagai wilayah provinsi dan di daerah, Tenaga Honorer puluhan tahun gak jelas nasib masa depannya,” tegas AZ Khan pada media, Kamis 17 Agustus 2023.
Beliau menyatakan juga bahwa berkaitan dengan sumber daya alam, yang tertuang dalam ayat (3) pasal 33 UUD 1945, bahwa bumi dan air beserta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat Indonesia, bukan malah diberikan dan dikelola oleh orang asing.
“Yang paling parahnya lagi, harta tanah dan air kita hampir semua dijajah bahkan diberi ijin untuk dikeruk demi kepentingan orang asing. Keadilan Bullshit, para Ulama dan Aktivis di kandangin. Terus dimana rasa kemerdekaan yang sebenarnya itu, sementara di Istana Jakarta membuat acara kegiatan hari kemerdekaan RI berpesta pora,” pungkasnya.
Pengacara ternama di ibukota ini berharap dimomen hari kemerdekaan RI yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan pemerintah bersama rakyatnya, dengan saling berbagi kepada fakir miskin, kaum dhuafa dan para yatim-piatu.
“Apa tidak seharusnya fakir miskin dan kaum dhuafa serta para yatim-piatu diundang dan dikumpulin di istana negara untuk disantuni, diberikan solusi merdeka yang sesungguhnya. Eh, malah memberikan santunan kepada keluarga PKI, jika itu nyata sungguh sangat keterlaluan banget para pemimpin kita sudah keseimbangan malunya dipertanyakan, jika ulama dan rakyat Indonesia serta seijin Allah SWT tidak mengijinkan Indonesia merdeka, jangan kalian bermimpi Indonesia ini merdeka,” ucap Azam Khan.