SUMENEP, Suarademokrasi – Sebagai wujud apresiasi, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Wakil Bupati KH. Imam Hasyim menyambut kedatangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama rombongannya di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Sabtu (23/08/2025). Kehadiran Gubernur dilakukan dalam rangka penyaluran berbagai bentuk bantuan sosial (bansos) yang ditujukan untuk memperkuat perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi, serta mendukung kelompok masyarakat rentan.
Bantuan yang diserahkan mencakup program perlindungan sosial, kewirausahaan, hingga zakat produktif. Di antaranya adalah bansos bagi penyandang disabilitas (ASPD), alat bantu mobilitas untuk lansia dan disabilitas, PKH Plus untuk lansia, Bantuan Kewirausahaan Inklusif dan Produktif (KIP) bagi KPM Jawara, bantuan penanggulangan kemiskinan ekstrem, BLT untuk buruh pabrik rokok lintas wilayah, program permakanan anak di LKSA, bantuan operasional pendamping PKH Plus, hingga pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui program Desa Berdaya dan Jatim Puspa.
“Semoga seluruh bantuan ini membawa manfaat dan keberkahan bagi masyarakat Sumenep,” ujar Gubernur Khofifah dalam sambutannya.
Baca Juga: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Warnai Syukuran HUT RI di Sumenep
Menurutnya, bansos bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata komitmen Pemprov Jatim dalam mendorong kesejahteraan masyarakat. “Kami ingin masyarakat penerima bansos bijak dalam mengelolanya, agar tujuan utama program tercapai dalam meningkatkan kualitas hidup,” tegasnya.
Dengan adanya kepedulian Pemprov Jatim tersebut, Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Khofifah dan jajaran Pemprov Jatim atas perhatian yang diberikan.
“Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat kami, khususnya untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dan mempercepat pengentasan kemiskinan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dukungan Pemprov diharapkan semakin memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten, sehingga terwujud pembangunan inklusif dan berkelanjutan di Madura.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyinggung laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait adanya 9 ribu warga Jawa Timur yang terindikasi menyalahgunakan bansos untuk judi online, dengan total transaksi mencapai Rp53 miliar.
“Para penerima bansos jangan sampai tergoda judi online. Dampaknya sangat buruk, baik secara ekonomi, sosial, maupun moral. Kami berharap masyarakat Sumenep tidak termasuk dalam data tersebut,” tegasnya.
Pemerintah, lanjutnya, terus menekankan agar setiap penerima menggunakan bantuan sesuai dengan tujuan program, yakni menopang kebutuhan pokok dan memperbaiki kualitas hidup. Jika dikelola dengan benar, bansos dapat menjadi penopang ekonomi keluarga, bukan sebaliknya menjadi beban baru.
Dengan penyaluran bansos ini, diharapkan roda ekonomi kerakyatan di Sumenep semakin kuat, sejalan dengan agenda pembangunan Jawa Timur yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.