SUMENEP, Suarademokrasi.id | Ramadhan telah memasuki hari-hari terakhir. Salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan adalah i’tikaf atau berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Masjid Babussalam dibulan suci Ramadhan 1444 hijriah ini masih terus diramaikan dengan berbagai kegiatan keagamaan yang diantaranya; mengadakan buka puasa bersama Jama’ah masjid sampai akhir Ramadhan, sholat tarawih berjamaah dan tadarusan membaca Alquran bersama Jama’ah di masjid.
Dalam pantauan media, masjid Babussalam masih dipadati oleh Jama’ah masjid untuk melakukan sholat isya dan tarawih berjamaah di masjid, di jedah waktu sholat Tarawih dan witir, selalu memberikan ceramah Kultum.
Baca juga: Keutamaan Sholat Tarawih Berjamaah, Masjid Babussalam
Menginjak malam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan ini seusai sholat tarawih berjamaah, jadwal penceramah Kultum dilakukan oleh Ketua Takmir Masjid Babussalam Akhyari untuk memberikan ceramah pendek pada jama’ah yang hadir dengan judul tujuan dan makna I’tikaf.
Dalam ceramah Kultum yang disampaikan Akhyari, menjelaskan tentang keutamaan i’tikaf itu sangat besar, terlebih ketika dilakukan niat karena Allah sebagai upaya untuk meraih lailatul qadar atau malam yang lebih mulia dari seribu bulan di dalam masjid.
Selain itu, Akhyari Ketua Takmir Masjid Babussalam menyampaikan tentang Tata Cara I’tikaf dan Keutamaannya di Bulan Ramadhan dijelaskan bahwa i’tikaf bisa dilakukan oleh umat Islam dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah dengan melakukan sholat Sunnah, dzikir dan membaca Alquran di dalam masjid.
I’tikaf dilakukan dengan berdiam diri di dalam masjid sembari memperbanyak dzikir, tafakur, membaca tasbih, dan diutamakan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Saat beri’tikaf, dianjurkan pula untuk melaksanakan sholat sunah seperti sholat tahiyatul masjid atau sholat sunah lainnya.
Doa yang nantinya dipanjatkan kepada Allah disaat melakukan i’tikaf, insyaallah akan diijabah oleh Allah. Maka dari itu, Akhyari berharap kepada semua Jama’ah masjid Babussalam untuk bisa memanfaatkan waktu malam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan ini untuk memaksimalkan ibadah kita kepada Allah, dengan selalu mendekatkan diri kepadanya.
Niatkan diri kita untuk berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tuma’ninah shalat adalah ketenangan. Niatkan untuk i’tikaf, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini fardhu karena Allah.”
Syarat-syarat yang harus diperhatikan apabila seseorang ingin beri’tikaf. Dengan kata lain, tidak sah seseorang beri’tikaf di dalam masjid apabila tidak memenuhi syarat-syarat berikut: Beragama Islam, Berakal sehat, Bebas dari hadas besar
Selain itu kita harus juga tau tentang Hal-hal yang bisa membatalkan i’tikaf diantaranya: Berhubungan suami-istri, Mengeluarkan sperma, Mabuk yang disengaja, Murtad, Wanita sedang datang bulan (Haid), Nifas dan Keluar tanpa alasan.