JAKARTA – Suarademokrasi.id | Tak seharusnya dilakukan kekerasan dan penganiayaan terhadap 5 orang wartawan yang melakukan tugas profesinya sebagai sosial kontrol dalam peliputan penutupan dan penyegelan Diskotek Ibiza Club di Surabaya.
Kejadian penganiayaan tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak, tak lepas juga Pengacara di Ibu Kota Jakarta Erles Rareral SH (Pangeran Malaka) mengutuk keras bagi para pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap 5 Wartawan yang sedang menjalani perintah UU pers.
“Aku mengutuk keras penganiayaan brutal terhadap wartawan yang lagi bertugas dalam peliputannya,” tegasnya kepada media, Rabu 25 Januari 2023.
Baca juga: FWJI: Kekerasan 5 Wartawan Sebuah Ancaman Keamanan Negara
Erles Rareral SH berharap kepada pihak Kepolisian untuk menindak tegas dan memberikan sanksi berat kepada seluruh para pelaku penganiaya terhadap wartawan yang sedang melakukan liputan, karena tugas Jurnalis tersebut yang sedang melakukan tugasnya sesuai perintah undang-undang pers.
Agar kejadian kekerasan dan penganiayaan terhadap wartawan tidak terjadi lagi di muka bumi ini, karena mereka bekerja sebagai sosial kontrol yang harus diberikan ruang dalam melakukan liputan.
“Harapan saya, kedepannya agar semua wartawan harus diberikan ruang gerak yang lebih tuk liputan pemberitaan, dan Wartawan harus benar-benar dilindungi oleh Negara” pungkas Pangeran Malaka itu.
Kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku Komandan tertinggi di dalam institusi Polisi Republik Indonesia harus memerintahkan segenap jajaran nya yang berada di seluruh Indonesia untuk bisa memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua wartawan yang melakukan liputannya, dan harus menegakkan proses hukum kepada segenap pelaku penganiayaan terhadap Wartawan.
Berdasarkan rilis FWJI yang sudah diberitakan di media ini sebelumnya, menerangkan bahwa pelaku penganiayaan dan pengeroyokan terhadap 5 Wartawan tersebut adalah sejumlah orang oknum dari salah satu Ormas yang ada di Surabaya. Yang seharusnya mereka paham dengan peraturan perundang-undangan atas tugas profesi Wartawan.
Pasalnya, tindakan ala ‘preman’ terjadi saat kelima wartawan bertugas meliput rencana penyegelan Diskotek Ibiza Club di Surabaya. Pelaku mengaku dari salah satu oknum Ormas. Kelima korban pun sudah melaporkan ke Polresta Surabaya. Kini, rekan-rekan wartawan menunggu perkembangan penanganan.
“Kita berharap ada atensi khusus dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terhadap kejadian di Surabaya ini. Jangan sampai preseden buruk seperti ini terus terulang di Surabaya. Sebelumnya juga terjadi tragedi wartawan Tempo dianiaya saat meliput kasus pajak yang diusut KPK,” kata Ketua Umum FWJI Mustofa Hadi Karya alias Opan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 24 Januari 2023.