Berita  

Tim Unija–UNESA Implementasikan Teknologi Surya dan Bawang Goreng

Tim Unija–UNESA Implementasikan Teknologi Surya dan Bawang Goreng
Foto: Tim Unija–UNESA Melakukan Implementasikan Teknologi Surya dan Pelatihan Bawang Goreng di Desa Rubaru.
banner 120x600

SUMENEP, Suarademokrasi – Tim Kosabangsa Universitas Wiraraja (Unija) bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berhasil mengimplementasikan teknologi Submersible Pump Solar Cell dan pelatihan pengolahan bawang goreng di Desa Rubaru, Kabupaten Sumenep, Rabu 5 November 2025. Program ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian serta memperkuat daya saing ekonomi masyarakat di wilayah tertinggal.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa) yang sepenuhnya didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisainstek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Program ini dirancang sebagai bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam pemberdayaan wilayah tertinggal melalui inovasi, riset terapan, dan peningkatan kapasitas masyarakat.

Tim pelaksana dari Universitas Wiraraja terdiri dari Hopid SP., MP, Isdiantoni, SP., MP, dan Arda Gusema Susilowati, S.Kom., M.Kom. Sementara tim pendamping dari Universitas Negeri Surabaya meliputi Dr. Djoko Suwito, M.Pd, Dr. Andre Dwijanto Witjaksono, ST., M.Si, dan Dhita Ayu Permata Sari, S.Pd., M.Pd.

Baca Juga: PKL FH Unija: Pentingnya Pemahaman Hukum dan Bermanfaat Bagi Masyarakat

Teknologi Submersible Pump Solar Cell yang diimplementasikan merupakan pompa air celup berbasis tenaga surya. Sistem ini mampu mengalirkan air dari sumur dalam ke permukaan tanpa ketergantungan listrik atau bahan bakar, sehingga lebih hemat biaya, ramah lingkungan, dan ideal untuk kawasan minim infrastruktur energi.

Penerapan teknologi ini terbukti membantu petani mengatasi persoalan keterbatasan air untuk lahan pertanian, khususnya tanaman bawang merah yang menjadi komoditas utama Rubaru. Ketersediaan air yang stabil juga meningkatkan efektivitas irigasi dan potensi peningkatan hasil panen, terutama saat musim kemarau.

Pelatihan bawang goreng dorong pemberdayaan perempuan. Selain teknologi pertanian, tim juga melaksanakan Pelatihan Pengolahan Bawang Merah menjadi bawang goreng bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Permata Tani Desa Rubaru. Pelatihan mencakup pemilihan bahan baku, standar higienitas, teknik pengolahan, serta pengemasan produk agar memiliki nilai jual lebih tinggi.

Baca Juga :  Terkuak Dugaan Tipikor Pengelolaan Air Padai

Melalui kegiatan ini, perempuan desa diberdayakan untuk mengembangkan usaha olahan pangan berbasis hasil pertanian lokal, sekaligus membuka peluang pemasaran produk bawang goreng khas Rubaru ke luar daerah.

Program ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Petani merasakan kemudahan akses air irigasi, sedangkan kelompok perempuan mulai memproduksi bawang goreng dengan kualitas kemasan dan rasa yang kompetitif.

“Melalui implementasi Submersible Pump Solar Cell, kami ingin membantu petani di Desa Rubaru mengatasi keterbatasan air, khususnya pada musim kemarau. Teknologi ini efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” kata Hopid SP., MP, Ketua Tim Pelaksana Unija, Rabu (5/11/2025).

Sementara itu, Ketua Tim Pendamping UNESA, Dr. Djoko Suwito, M.Pd, menegaskan pentingnya transfer teknologi yang benar-benar mampu dikuasai masyarakat.

“Kami hadir tidak hanya memasang teknologi, tetapi memastikan masyarakat bisa mengoperasikan dan memanfaatkannya secara mandiri,” ujarnya.

Universitas Wiraraja dan UNESA menyampaikan terima kasih kepada Kemendiktisainstek atas dukungan penuh pada Program Kosabangsa 2025. Kolaborasi ini diharapkan menjadi model pemberdayaan desa berbasis riset dan inovasi untuk mewujudkan desa mandiri dan berdaya saing.

Dengan keberhasilan ini, masyarakat Rubaru kini memulai langkah baru sebagai desa yang tidak hanya kuat di sektor pertanian, tetapi juga memiliki potensi industri olahan bawang merah bernilai ekonomi tinggi.

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.