Azam Khan: Dinamika Politik Capres Dan Cawapres 2024

Azam Khan: Dinamika Politik Capres Dan Cawapres 2024
Foto: Advokat Azam Khan (kiri), AHY Ketum Demokrat (tengah) dan Anis Waspedan (kanan)
banner 120x600

JAKARTA, Suarademokrasi.id | Dengan di deklarasikan pasangan Capres dan Cawapres, Anis Waspedan dengan Muhaimin Iskandar dalam dinamika politik Pemilu 2024 mendapat tanggapan dari Azam Khan Advokat ternama di ibukota Jakarta.

Menurut Azam Khan putra Sumenep, Anis Waspedan yang dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres dinilai sebuah dinamika politik untuk mencapai suatu tujuan politik. Meskipun harus ada pihak partai lain yang akan merasa dikecewakan, tanpa memandang perjuangan dan pengorbanan yang dari awal berkoalisi.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pemimpin umum partai Demokrat yang rencana awal dicalonkan sebagai Cawapres untuk mendampingi Anis Waspedan dalam pemilu 2024, menunjukkan kebesaran hatinya sebagai seorang pemimpin umum partai besar, meskipun seluruh pengurus dan partisipan partai Demokrat merasa kekecewaan.

Baca juga: Kemerdekaan RI Sudah 78 Tahun Rakyat Masih Tetap Terjajah

Dengan adanya dinamika politik itu yang tidak bisa ditebak bagi orang awam mendapat tanggapan dari Azam Khan.

“Siapa yang tidak patuh dan siapa yang patuh, dalam berpolitik kelas yang paling tinggi adalah Pilpres dan Wapres? Namun sebelum berkibar atas sebuah pilihan Wapres nya, ketiga parpol tersebut bersepakat dalam membuat Piagam perjanjian yang dalam piagam tersebut cukup jelas bahwa isinya menyerahkan pada Capres yang disepakati oleh 3 Parpol tersebut (Nasdem, Demokrat, PKS): untuk memilih Wapresnya,” ujar Azam Khan kepada media Suara Demokrasi, Rabu 6 September 2023.

Bagaimana bila seandainya dari pihak Anies Baswedan tidak memilih AHY sebagai Cawapres, tapi gimana kalau dibalik mengembalikan pertanyaan itu AHY sebagai Calon Presiden?

Azam Khan menanggapi bahwa Konteksnya berarti belum bisa menerima hubungan tentang penuangan piagam perjanjian terhadap 3 parpol tersebut, walaupun ada surat bahwa Anies Baswedan keinginannya emang si AHY yang akan dijadikan, tapi semua itu masih menjadi debat politik.

Baca Juga :  PJI Tidak Akan Membela Jurnalis Sampah

“Itulah yang dimaksud sebuah debat dinamis untuk kepentingan kelompok, bedah dengan masalah hukum yang jelas pasal dan sanksi pidananya bila dilanggar. Tapi dengan politik, kalau masalah politik tidak ada regulasinya, adanya politik itu dinamis, iya itulah kalau orang – orang politik sukar ditebak oleh orang awam,” tegas Azam Khan.

Maka dari itu, Azam Khan berpesan kepada seluruh Rakyat Indonesia sebagai penentu masa depan bangsa ini agar bisa memilih dan memilah calon pemimpin yang bisa membela dan memperjuangkan nasib para rakyat Indonesia nantinya disaat pemilu 2024 mendatang.