SUMENEP, Suarademokrasi.id | Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dengan tegas meminta kericuhan yang dilakukan oleh 2 group musik Tong-tong di Festival Dewi Cemara, untuk diusut tuntas siapa saja pelaku atau provokatornya hingga menimbulkan tauran.
Dilansir dari rilis Diskominfo Sumenep, Saat kerusuhan itu terjadi Bupati Sumenep Achmad Fauzi sedang berada diluar kota untuk mengikuti pengajian dan mendapat laporan telah terjadi kericuhan di festival dewi cemara, sehingga dirinya meminta siapapun yang terlibat untuk ditindak tegas secara hukum, karena sangat memalukan orang Sumenep yang seharusnya berwibawa.
Bupati Sumenep menegaskan kepada Aparat kepolisian Polres Sumenep untuk memproses para pelaku atau provokator, yang mengakibatkan kericuhan pada Festival Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas Mandiri dan Sejahtera) Jawa Timur 2023, yang mempercayai kabupaten Sumenep menjadi tuan rumah malah dicoreng dengan perbuatan yang tidak senonoh itu.
Baca Juga: Polres Sumenep Kendalikan Tauran 2 Grup Musik Tong-tong
“Saya minta jajaran Polres Sumenep untuk mengusut tuntas kericuhan di acara itu, karena telah merusak kegiatan tahunan provinsi Jawa Timur,” kata Bupati Achmad Fauzi melalui rilis Diskominfo. Sabtu 3 November 2023.
Dirinya meminta Jajaran penegak hukum Polres Sumenep untuk menindak pelaku yang terlibat kericuhan dengan tegas, supaya tidak ada lagi kejadian serupa pada kegiatan lainnya, apalagi acara yang diadakan ini untuk membangun kekompakan dan kebersamaan Kabupaten atau Kota di Jawa Timur demi membangun daerah melalui desa wisata.
“Para pelaku yang membuat kerusuhan di kegiatan itu harus ada tindakan secara hukum, supaya di gelaran lainnya tidak semena-mena merusak acara,” pungkasnya.
Dirinya sangat menyayangkan terjadinya kericuhan di Festival Dewi Cemara, mengingat kedua musik tong-tong ini hanya tampil untuk memeriahkan serta menghibur para peserta yang berasal dari luar daerah dan masyarakat atau pengunjung.
“Saya mendorong aparat penegak hukum untuk melakukan langkah-langkah prosedural mengungkap siapa provokator dan pelaku kericuhan,” pungkas Bupati.
Dengan adanya kejadian yang memalukan tersebut, sebagai Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyampaikan permohon maaf kepada segenap peserta festival dewi cemara khususnya yang berasal dari luar Kabupaten Sumenep atas kericuhan saat acara pembukaan yang menganggu acara.
“Pemerintah daerah prihatin dengan kejadian ini dan terkait dengan kericuhan yang menyebabkan kerusakan kami menyerahkan kepada aparat kepolisian,” pintanya.