Berita  

Butuh Perhatian Pemerintah Kondisi Menyebrangi Pulau Gili Raje

Butuh Perhatian Pemerintah Kondisi Menyebrangi Pulau Gili Raje
Foto: Kondisi Menyebrangi Pulau Gili Raje.
banner 120x600

SUMENEP, Suarademokrasi.id | Menjadi pengalaman bersama dan terpikirkan dibenak pemikiran sejumlah wartawan dan LSM di Sumenep saat menyebrangi lautan ke Pulau Gili Raje untuk menghadiri undangan pernikahan anak seorang teman LSM, sampai rela bercebur ke laut. Selasa, 12 September 2023.

Yang menjadi prihatin sejumlah wartawan dan LSM serta aktivis yang mau menghadiri undangan ke Gili Raje, dengan fasilitas ala kadarnya harus berjalan diatas sebuah kayu papan memanjang dengan lebar kurang lebih 30 cm tanpa pegangan apapun dengan goncangan ombak dinilai sangat mengancam keselamatan jiwa manusia, bila sampai terpeleset dan jatuh kedalam air laut. Hal itu harus dilakukan demi untuk bisa menaikkan sebuah perahu kayu yang akan menyebrang ke Gili Raja.

Itupun harus membayar uang sebesar Rp. 2.000,- perorang untuk jasa kayu yang digunakan untuk berjalan keatas perahu. Dalam kondisi seperti ini, dimana manfaat adanya sebuah pemerintahan bagi masyarakat kecil seperti kepulauan dan petugas keamanan yang dibayar dari uang rakyat.

Baca juga: Respon Baik Kabid Bina Marga DPUTR Sumenep Patut Diapresiasi

Selain itu, disaat air laut surut pun penumpang harus menaiki rakit atau perahu kayu yang didorong tanpa motor yang juga wajib membayar Rp. 2.000,- perorang, tapi semua penumpang tetap harus basah-basahan mencebur ke laut, karena air dangkal. Adakah kepedulian dari pihak pemerintahan untuk memberikan fasilitas untuk kenyamanan masyarakatnya?

Hal seperti itu yang harus diperhatikan oleh pemerintah agar masyarakat kepulauan mendapatkan kenyamanan dan fasilitas yang sama seperti di daratan mendapatkan akses jalan raya yang di aspal, hal itu demi untuk keselamatan jiwa dan percepatan pertumbuhan perekonomian masyarakat kepulauan.

Mungkin bagi masyarakat kepulauan yang terbiasa dengan kondisi dan resiko seperti itu tetap harus dilakukannya karena tidak ada pilihan lain untuk menjadi akses agar bisa menyebrang karena sebuah aktivitas kehidupan. Tapi dengan adanya sebuah pemerintahan ini, apa yang bisa dilakukan dan diberikan demi kenyamanan dan keselamatan jiwa rakyatnya.

Baca Juga :  Piala Dandim Dan Bupati Cup Sumenep 2022, Kodim 0827/Sumenep Gelar kejuaraan Gasstrack Motocross

Kondisi seperti itu, banyak dijadikan kesempatan bagi pihak-pihak untuk dijadikan lahan pendapatannya, terlihat sebuah portal kayu bertuliskan Tarif Rp. 3.000 dan Rp. 2.000 yang terpasang disebuah kampung untuk masuk ke dermaga Gili Raje. Sedangkan akses jalan yang diberikan kepada masyarakat tidak terlihat jalan beraspal malah berdebu.

Hal itu sangat dikeluhkan oleh sejumlah wartawan dan aktivis, karena debu putih sangat membahayakan kesehatan bila terhirup kedalam paru-paru, hal itu terekam kamera saat melewati dengan menaiki sebuah mobil pick up menuju ke desa Lombang Gili Raje untuk menghadiri undangan pernikahan.