SUMENEP, Suarademokrasi.id | Pemerintah kabupaten Sumenep dipercaya menjadi tuan rumah dalam giat Festival Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas Mandiri dan Sejahtera) SE Jawa Timur di tahun 2023, menjadi kebanggaan masyarakat Sumenep. Moh Iksan selaku Penyelenggara menyayangkan 2 grup musik Tong-tong terbaik menimbulkan kerusuhan.
Dijadikannya sebagai tuan rumah, Pemkab Sumenep melalui Disparbudporapar Kabupaten Sumenep sebagai penyelenggara menampakkan beberapa seni budaya Sumenep, yang diantaranya 2 Grup Musik Tong-tong terbaik tersebut ditampilkan untuk menghibur para tamu undangan dan masyarakat Sumenep, dengan harapan mampu meningkatkan sinergitas kepariwisataan dalam pengelolaan desa wisata.
Kerusuhan yang terjadi Jumat malam 3 November 2023 sekitar pukul 22.00 wib, yang dilakukan oleh pihak pendukung dari kedua grup musik Tong-tong tersebut sangat disayangkan terjadi karena telah mencoreng kabupaten Sumenep, yang seharusnya orang Sumenep dikenal religius, toleran dan taat yang memiliki sifat tatakrama dan budi pekerti yang baik kepada orang lain, khususnya bagi pendatang orang luar dengan diibaratkan “Tamu adalah Raja” yang harus layani dengan baik.
Baca Juga: Permohonan Maaf Bupati Sumenep Atas Kerusuhan Di Festival Dewi Cemara
Kepala Disparbudporapar Sumenep Moh Iksan sangat menyayangkan kerusuhan itu terjadi, apalagi dalam kegiatan festival yang ditempatkan di kabupaten Sumenep berefek positif terhadap kemajuan bersama di sektor pariwisata Kabupaten Sumenep, sebagai entitas pengembangan potensi perekonomian daerah untuk kesejahteraan masyarakat.
“Jujur saya sebagai Kepala penyelenggara tidak memahami dan tidak mengetahui kedua grup tersebut berpotensi akan terjadi ricuh, justru yang kami pandang kedua grup musik Tong-tong tersebut adalah grup yang hebat, Angin Ribut menggelar juara 1 di tahun 2023 dan Gong Mania juga menggelar juara 1 di tahun 2022.” Ujar Moh Iksan kepada media, 4 November 2023.
Sebagai kepala penyelenggara berharap kedua grup musik Tong-tong tersebut tampilkan secara bergiliran berinteraksi memainkan alat-alat musik Tong-tong tersebut, dengan tujuan untuk menghibur para pengunjung dari luar kota dan masyarakat Sumenep dalam giat acara Festival Desa Wisata Dewi Cemara Cerdas Mandiri dan Sejahtera SE Jawa Timur.
“Harapan kami penampilan kedua grup musik Tong-tong yang memiliki gelar Juara 1 itu bisa tampil untuk menghibur masyarakat yang datang berkunjung ke Sumenep dari berbagai kota dan kabupaten Se Jawa Timur, ternyata 2 grup musik Tong-tong tersebut dinyatakan sudah selesai waktunya masih terjadi pertengkaran antara pendukungnya yang diluar kendali pihak panitia.” Tegas Moh Iksan.
Dalam pantauan media, kerusuhan yang terjadi tersebut terkesan sudah dipersiapkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, karena terlihat dalam rekaman video, dari salah satu pihak sampai melemparkan Bom molotov. Intinya bahan dan alat yang dipergunakan dalam kerusuhan tersebut diduga keras sudah dipersiapkan untuk membuat keributan.
Tapi dengan kesabaran dan keikhlasannya, Kepala Disparbudporapar Sumenep ini menyerahkan semua yang terjadi kepada pihak yang berwenang, meskipun ada pihak media yang langsung menuding kerusuhan itu terjadi akibat kelalaian dari pihak penyelenggara. Sedangkan pihak penyelenggara menampilkan dua grup musik Tong-tong untuk menghibur para undangan dan masyarakat Sumenep.
“Ini kejadian yang pertama dan harus yang terakhir, kita ingin memberikan tontonan dan sekaligus penampilan budaya lokal Sumenep yang luhur. Karena kedua grup musik Tong-tong tersebut adalah grup yang hebat, kita suguhkan untuk menghibur tamu – tamu dari luar kota dan kabupaten Se Jawa Timur, agar bisa menikmati kedahsyatan memainkan alat-alat musik Tong-tong tradisional Sumenep,” Tutur Iksan dengan kesabarannya.
Mantan Kepala Dinsos itu mengambil hikmah dari kejadian tersebut untuk bisa menjadi momentum bagi dirinya untuk persiapan yang lebih aman dan matang untuk acara Festival yang akan diadakan dikemudian hari.
Dirinya menyayangkan kejadian itu, karena Sumenep ini memiliki banyak potensi wisata yang luar biasa, maka dalam giat Festival Destinasi Wisata Dewi Cemara maksimalkan dengan mengundang segenap Camat di kabupaten Sumenep untuk menyampaikan kepada para Kepala Desa yang memiliki potensi tempat wisata demi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
“Dalam giat Festival Destinasi Wisata Dewi Cemara, kita menampakkan destinasi wisata SE Jawa Timur, mungkin diantara mereka ada desa yang memiliki potensi wisata yang bisa kita kembangkan di masing-masing desa dan tentunya dalam giat ini bisa memberikan peluang bagi penggiat usaha, yang pastinya akan berdampak pertumbuhan perekonomian masyarakat Sumenep.” Paparnya.
Maka dari itu, Moh Iksan selaku pihak penyelenggara meminta maaf atas kerusuhan yang terjadi dan berharap dari segenap elemen masyarakat ikut serta mendukung dalam menyukseskan program pemerintah kabupaten Sumenep dalam kalender event Sumenep, demi untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat Sumenep.