SUMENEP, Suarademokrasi.id | Berawal dari sebuah video konten yang mempertontonkan sejumlah anggota DPRD kabupaten Sumenep sebagai Panitia khusus (Pansus) bersenang-senang dengan joget-joget dan saweran diatas kapal Pinisi terus menjadi sorotan publik dan kecaman dari beberapa pihak.
Karena sikap yang dipertontonkan sejumlah anggota DPRD kabupaten Sumenep dinilai tidak etis, sehingga sejumlah aktivis dan media yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sumenep Bersuara (AMSB) melakukan aksi demontrasi didepan kantor gedung DPRD kabupaten Sumenep. Selasa 27 Juni 2023.
Aksi damai ini yang digelar nampak profesional karena tidak membawa masa yang berlebihan, sehingga tidak memicu akan terjadinya bentrok antara pendemo dengan petugas yang mengamankan aksi demontrasi tersebut.
Baca juga: 2 Wartawan Dianiaya, Darah Jurnalis Dan Aktivis Sumenep Mendidih Melakukan Aksi Demo
Aksi ini dipandu oleh 3 orang yang profesional yang diantaranya; Junaidi (Junak) Ketua LSM AMSB, Didik Setiabudi (Didit) seorang jurnalis senior di Sumenep dan Erfandi (Encong) Pimpinan Redaksi Media Suara Demokrasi, mereka bertiga berorasi bergiliran menolak keras sikap sejumlah wakil rakyat yang berjoget – joget dengan saweran sejumlah lembaran uang Rp. 50.000 an dan mendesak Badan Kehormatan (BK) DPRD Sumenep untuk mengambil sikap tegas.
“Kami datang untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dengan 3 tuntutan yang diantaranya;
1. Meminta secara terbuka berapa anggaran yang dipergunakan kunjungan kerja PDAM ke Makassar oleh sejumlah anggota DPRD yang joget joget dan saweran,
2. Meminta Ketua BK untuk mengambil sikap tegas kepada sejumlah anggota DPRD yang melakukan perbuatan tidak etis, ditengah penderitaan perekonomian masyarakat Sumenep,
3. Meminta para anggota DPRD kabupaten Sumenep tersebut meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat.” Tegas Junak saat berorasi.
Orasi dilanjutkan Didik Setiabudi dan Erfandi naik keatas soundsystem dengan atas nama warga Sumenep, ikut menyuarakan menolak keras sejumlah wakil rakyat yang mempertontonkan sikap hidup mewah di atas kondisi keuangan bangsa negara Indonesia sedang morat-marit. Dan tudingan pemberitaan media dinyatakan berita hoax, oleh oknum anggota Dewan di Media nusainsider.com dengan judul “Hati-hati ! Tahun Politik 2024, Anggota DPRD Sumenep Disuguhkan Isu Hoax Ini“.
“Kami saat ini melepas profesi kami sebagai jurnalis untuk bersuara karena terpanggil atas tudingan penyebar berita hoax oleh oknum anggota Dewan, kasian para Kepolisian ditugaskan berpanas-panasan berdiri bersama disini karena atas ulah kalian yang tidak etis, jangan remehkan kami yang berdiri disini, justru melalui tinta pena kami nanti akan menjadi berbahaya bagi kalian,” geram Didit dengan mimik wajah yang serius.
Didalam kondisi bangsa negara Indonesia terbelenggu hutang kisaran Rp7.879,07 triliun dan kondisi perekonomian rakyat Indonesia morat-marit serta dampak pandemi covid 19, yang berakibat banyak fasilitas umum jalan raya di daratan dan kepulauan rusak dan berlubang tidak diperbaiki dikarenakan alasan tidak ada anggaran.
Tapi sejumlah wakil rakyat malah mempertontonkan gaya hidup mewahnya, sehingga membuat Erfandi ikut terpanggil untuk ikut bersuara mempertanyakan hasil kunker PDAM ke Makassar apa hasilnya?
“Kami ikut terpanggil untuk menyuarakan suara rakyat, apa hasil dan manfaatnya untuk masyarakat Sumenep kunker atau studi banding yang dilakukan sejumlah anggota DPRD tersebut?
Malah hasil sikap yang dipertontonkan oleh sejumlah wakil rakyat menuai sorotan dan kecaman dari masyarakat Sumenep,” ujar Erfan dalam orasinya yang meniru gaya pidato Bungkarno pahlawan kita.
Dalam orasinya, Erfandi mengetuk hati para wakil rakyat agar mengingat pada perjuangan para pahlawan yang gugur mengorbankan jiwa dan raganya saat berjuang merebut kemerdekaan Indonesia demi untuk kita semua, bukan hanya untuk para pejabat dan sejumlah anggota dewan yang ingin hidup tampil mewah.
“Anda para wakil rakyat kesini, berdiri bersama disini, kami disini sedang berjuang menyampaikan aspirasi masyarakat, kami berdiri disini berjuang untuk menyuarakan kebenaran dan hak-hak masyarakat. Jangan malah anda bersembunyi didalam ruangan ber AC yang dibeli dari uang rakyat, kalau tidak akan kami terobos pagar besi ini untuk menduduki kantor DPRD yang kami hormati itu,” kecam Erfandi dengan jiwa keseriusan.
Akhirnya Ketua BK DPRD Sumenep H. Samiudin yang didampingi anggota BK H. Abd. Latif dan staf PNS DPRD keluar menemui para demonstran. Ketua BK langsung merespon baik atas segala aspirasi yang disampaikan dan berjanji akan segera mengambil sikap tegas.
“Kami selaku Ketua BK DPRD Sumenep, mulai hari ini akan mengambil sikap dan akan menindaklanjuti persoalan ini sesuai dengan peraturan yang ada dalam kewenangan BK. Terkait joget joget yang dilakukan sejumlah anggota dewan itu benar adanya. Terkait anggaran yang kesana kisaran Rp. 450.000 perorang,” jawab Ketua BK.
Sebelum mengakhiri tanggapannya, H. Samiudin meminta waktu untuk menyikapi persoalan tersebut dan membenarkan, bahwa aksi joget dan sawer yang dilakukan oleh anggota DPRD Sumenep didalam video itu benar adanya yang tidak pantas dilakukan.