SUMENEP – Suarademokrasi.id | “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un” (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156)
Turut Berdukacita, segenap jajaran Media Suara Demokrasi dan Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (L-KPK) Markas Wilayah (Mawil) Sumenep, dengan meninggalnya Ibu Estu Heru istri tercinta Kades Kertasada Sabuang. Kamis 24 November 2022.
Selaku sahabat baik dari Kades Sabuang, Erfandi Pimpinan Redaksi dari Media Suara Demokrasi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Ibu Estu Heru istri tercinta dari Kepala Desa Kertasada.
“Kami beserta jajaran dari Media Suara Demokrasi mengucapkan Innalilahi wa innalilahi rojiun, semoga almarhumah Khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran dan keikhlasan,” ucap Erfandi.
Moh Hari selaku Ketua Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (L-KPK) Mawil Sumenep selaku mitra kerja dan sahabat baik dari Sabuang juga ikut mengucapkan belasungkawa dengan dipanggilnya Estu Heru istri Sabuang oleh Allah SWT.
“Kami sebagai Ketua L-KPK Mawil Sumenep mewakili semua anggota ikut mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya istri Kades Sabuang, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT dan pihak keluarga yang ditinggal diberikan perlindungan dari Allah SWT,” tutur Ketua L-KPK Mawil Sumenep.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, Almarhumah
Nama : Estu Heru
Usia : 53. Tahun
Meninggal : Kamis 24 November 2022, sekitar pukul 17.30 WIB, di RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep, akibat sakit yang dideritanya.
Dikebumikan : Jum’at pagi 25 November 2022, sekitar pukul 09.00 wib, di TPU RT. 05 / RW. 03, Dusun Kerkop.Kertasada.
Dalam Islam, istirja’ diucapkan apabila seseorang tertimpa musibah dan biasanya diucapkan apabila menerima kabar dukacita seperti ini. Umat Islam meyakini bahwa Allah adalah Esa yang memberikan dan Dia jugalah yang mengambil, Dia menguji umat manusia.
Oleh karenanya, umat Islam menyerahkan diri kepada Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan atas segala yang mereka terima. Pada masa yang sama, mereka bersabar dan menyebut ungkapan ini saat menerima cobaan atau musibah. Kemudian dalam syariat Islam, jika seorang Muslim ditimpa musibah, ia bersabar dan mengucapkan kalimat istirja maka Allah akan memberikan pahala.
Diriwayatkan dari ‘Ali bin Al Husain, dari kakeknya rasulullah ﷺ, ia bersabda, ما من مسلم يصاب بمصيبة فيتذكرها وإن تقادم عهدها فيحدث لها استرجاعا إلا أعطاه الله من الأجر مثل يوم أصيب بها “Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah, lalu ia mengenangnya dan mengucapkan kalimat istirja (inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un) melainkan Allah akan memberinya pahala semisal hari ia tertimpa musibah” (Hadis riwayat oleh Ahmad dan Ibnu Majah. Kitab Al Bidayah wan Nihayah, 8:221 oleh Ibnu Katsir).