Berita  

DKPP Sumenep Sukses Mengekspor Olahan Bawang Merah Petani Lokal

DKPP Sumenep Sukses Mengekspor Olahan Bawang Merah Petani Lokal
Foto: Bupati Sumenep Achmad Fauzi bersama Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto melepas ekspor bawang goreng ke Belanda.
banner 120x600

SUMENEP, Suarademokrasi.id | Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep sejak dipimpin oleh Kepala Dinas Arif Firmanto terus meraih prestasi dan menjadi perhatian Pemerintah kabupaten lain untuk melakukan studi banding dalam dunia pertanian.

Sebagai kado hari jadi kabupaten Sumenep yang ke 754 tahun yang menjadi kebanggaan bersama masyarakat Sumenep, bawang merah hasil panen petani lokal Sumenep yang diproduksi oleh binaan DKPP Sumenep yakni Koperasi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di Kecamatan Rubaru kabupaten Sumenep, yang diolah menjadi bawang goreng yang memiliki ciri khas tersendiri mampu menembus pasar dunia.

Bawang goreng tersebut akan diekspor ke Negara Belanda. Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo bersama Kepala DKPP Kabupaten Sumenep Arif Firmanto melepas pemberangkatan ekspor bawang goreng varietas Rubaru, Sumenep, Madura, Jawa Timur, untuk yang pertama kalinya. Dilepas di depan kantor Pemkab Sumenep, Rabu 1 November 2023.

Baca Juga: Kegembiraan Bupati Sumenep Di Hari Jadi Sumenep Ke 754

Prodak Ekspor olahan bawang merah tersebut yang dilakukan oleh Koperasi Badan Usaha Milik Petani melalui PT PIR (Permata Indah Rubaru) binaan DKPP Kabupaten Sumenep, adalah salah satu wujud keberhasilan pihak DKPP Sumenep yang sungguh-sungguh bekerja keras untuk meningkatkan kualitas hasil panen petani lokal Sumenep, hingga mampu dilirik oleh pihak asosiasi pengusaha Indonesia yang ada di Negara Belanda.

Sesuai dengan pernyataan Bupati Sumenep Achmad Fauzi bahwa, kerja sama untuk ekspor bawang goreng varietas Rubaru Sumenep tersebut berawal, saat Bupati Sumenep bersama Kepala DKPP Sumenep kunjungan ke Belanda. Saat itu bertemu dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia di Belanda dan memperkenalkan produk asli Sumenep yang salah satunya adalah bawang goreng.

Kemudian pihak pengusaha Asosiasi Pengusaha Indonesia di Belanda tersebut datang ke Sumenep untuk melihat produknya dan meminta untuk di tes market dan ternyata hasilnya memuaskan dan langsung dilakukan kesepakatan kontrak kerja sama selama 5 tahun.

Baca Juga :  Grup Baladewa Raih Juara Aransemen Terbaik Di Festival Kalianget Cup 2024

“Kontrak kerja 5 tahun itu disesuaikan dengan kebutuhan seperti kemampuan produksi dan minat pasar,” ujar Bupati Fauzi saat melakukan pelepasan produk ekspor tersebut.

Sebagai Bupati Sumenep berharap hasil produksi para petani lokal Sumenep tersebut nantinya dapat diminati juga di Negara-Negara lain.

“Kami berharap, produk bawang goreng kita ini dapat diminati oleh kalangan lain di seluruh penjuru dunia,” harapnya.

Maka dari itu, sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto tidak akan puas dengan keberhasilan tersebut. Selama dirinya masih dipercaya untuk memimpin DKPP Sumenep bersama jajarannya akan terus berjuang memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam hasil taninya.

Dalam produk olahan hasil panen petani lokal bahwa bawang goreng yang di ekspor itu diproduksi oleh binaan DKPP Sumenep yakni Koperasi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di Kecamatan Rubaru dengan berbagai varian kemasan.

“Bawang goreng yang diekspor ke Belanda kemasannya bervariasi, mulai dari 100 kg hingga 500 kg,” papar Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto.

Bila nanti harapan Bupati Sumenep bahwa Bawang goreng tersebut bisa menembus pasar dunia yang diminati oleh negara-negara lain, sebagai Kepala DKPP Sumenep akan terus mendorong produktifitas petani lokal kedepan, bahkan akan dilakukan kerja sama penanaman bawang merah dengan Kabupaten lain di Madura jika permintaan ekspor tersebut meningkat agar terpenuhi.

“Ini semua untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat petani lokal Sumenep,” tegas Arif Firmanto.