Berita  

Komisi II DPRD Sumenep Menyoroti Pencapaian PAD Pasar Tradisional

Komisi II DPRD Sumenep Menyoroti Pencapaian PAD Pasar Tradisional
Foto: Anggota Komisi II DPRD Sumenep Juhari S.Ag dari Fraksi PPP.
banner 120x600

SUMENEP, Suarademokrasi.id | Menjelang akhir tahun anggaran 2023, anggota Komisi II di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sumenep Juhari S.Ag dari Fraksi PPP menyoroti pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kontribusi pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah kabupaten Sumenep.

Menurutnya, Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar tersebut masih mencapai 70 persen atau sekitar Rp1,2 miliar, masih jauh dari target Rp 2,1 miliar. Capaian 30 persen sisanya harus dikejar dalam waktu 1 bulan 16 hari, karena saat ini sudah hampir masuk akhir tahun anggaran 2023.

Perlu kita ketahui Pasar adalah sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Yang mempunyai tujuan yang sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat yaitu membantu memperlancar penjualan hasil produksi dan memudahkan memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan dalam kebutuhan hidup masyarakat.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Sumenep Ingatkan ASN Untuk Netral

Peran pasar sangatlah penting bagi perekonomian sebuah pemerintahan, yang memiliki peranan sangat penting sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara, khususnya dalam pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat.

Adanya kegiatan transaksi jual-beli di pasar pasar tradisional sangatlah penting dan menambah Pendapatan Asli Daerah, lewat pajak dan retribusi. Sebagai sumber lapangan pekerjaan,
pasar sangatlah membantu masyarakat Indonesia dalam mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.

Maka dari itu, pengelolaan pasar pasar tradisional yang ada di wilayah kabupaten Sumenep menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Sumenep harus lebih maksimal lagi agar membantu meningkatkan PAD. Sumenep.

Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Juhari menyayangkan belum tercapainya target PAD pasar itu, karena waktu yang ditentukan untuk mencapai target tersebut sudah hampir dekat. Maka dari itu, perlu dilakukan evaluasi agar organisasi perangkat daerah (OPD) dapat bekerja keras lagi untuk mencapai target yang diharapkan bersama.

Baca Juga :  Disdik Kabupaten Sumenep Gelar FGD: Pendidik Hebat, Pendidik Bermartabat

“Kami tunggu hasilnya, paling tidak selambatnya akhir November ini akan dipanggil untuk dilakukan evaluasi,” ujar Juhari kepada media, Jumat  17 November 2023.

Dia menjelaskan dinaikkannya target PAD sektor retribusi pasar di tahun 2023 ini senilai Rp2,1 miliar, hal itu mengalami peningkatan jika dibandingkan target PAD sebelumnya di tahun 2022 lalu hanya sekitar Rp1,6 miliar.

“Target pencapaian PAD distribusi pasar tradisional dinaikkan di tahun ini, agar OPD lebih bekerja keras lagi dalam mengelola pasar,” ucap wakil rakyat kader partai PPP itu.

Sementara itu, Kepala Diskop UKM Perindag Sumenep Chainur Rasyid melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Idham Halil beroptimis untuk tetap bisa mencapai target pada akhir tahun anggaran 2023 nantinya.

“Kami tetap berusaha dan optimis untuk mencapai target PAD 2,1 Miliar sampai akhir tahun anggaran 2023 nantinya,” jawab Idham saat dikonfirmasi media.

Idham Halil menyampaikan beberapa hal yang menjadi kendalanya sehingga pencapaian target PAD masih jauh dari yang diharapkan bersama, karena kondisi pasar tradisional sudah mulai sepi. Yang diakibatkan adanya pasar modern dan toko online yang mulai banyak bermunculan.

“Hal tersebut tentu berdampak terhadap kelancaran penarikan retribusi PAD, karena sekarang masyarakat sudah tidak perlu repot-repot untuk kepasar lagi, melalui jasa pasar online tersebut, pesanan yang dibutuhkan masyarakat langsung diantarkan kerumahnya,” pungkas Idham kepada media.

Disinggung terkait pembangunan portal pintu masuk, dirinya menargetkan tahun 2024 portal pintu masuk pasar tradisional tersebut bisa dioperasikan untuk tiket elektronik keluar masuk pasar.