Berita  

Mafia BBM Bersubsidi Diduga Dibekingi Sejumlah Pihak

Mafia BBM Bersubsidi Diduga Dibekingi Sejumlah Pihak
Foto: Oknum lembaga/LSM yang diduga membekingi mafia BBM bersubsidi.
banner 120x600

SUMENEP, Suarademokrasi.id | Pemilik tumpukan puluhan jerigen yang berisi ribuan liter BBM solar bersubsidi di TUKS Kalianget Gresik putih, diduga mendapat bekingan dari berbagai pihak sehingga aduan media tidak direspon oleh pihak Petugas Kepolisian.

Pada pemberitaan sebelumnya dijelaskan, pihak petugas Polsek Kalianget Polres Sumenep tidak merespon aduan media tentang adanya tumpukan jerigen berisi ribuan liter BBM solar bersubsidi di TUKS Kalianget. Tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya akan terjadi kebakaran pada ribuan liter BBM solar bersubsidi tersebut dibiarkan bebas ditumpuk di TUKS begitu saja tanpa ada petugas yang mengawasi.

BBM subsidi merupakan bahan bakar minyak yang dibantu pemerintah melalui penggunaan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN. Maka dari itu, pemerintah akan terlibat langsung dalam menentukan harga dan penyaluran BBM tersebut sekaligus juga menjamin ketersediaannya untuk masyarakat.

Baca juga: Polisi Tidak Merespon Puluhan Jerigen Berisi Solar Bersubsidi Ditumpuk Di TUKS

Selain itu, BBM subsidi hanya diberikan kepada jenis tertentu. Untuk saat ini, ada dua jenis BBM subsidi di Indonesia. Yang pertama adalah bensin dengan oktan 90 (Pertalite) dan diesel dengan setana 48 (Biosolar). Kemudian, harga jual komoditinya lebih murah dari harga pasar serta penjualannya pun dibatasi dengan kuota serta hanya dapat digunakan oleh konsumen dari kalangan tertentu saja.

Tapi q malah dimanfaatkan oleh mafia BBM yang berlindung kepada berbagai pihak yang diantaranya: oknum Media, oknum Lembaga dan oknum Aparat dengan memberikan imbalan setiap pembelian. Pembeli BBM bersubsidi hanya dengan dibuatkannya surat rekomendasi milik orang lain dari dinas terkait dan surat kuasa, tanpa melakukan verifikasi dan pengawasan terhadap penyalurannya BBM bersubsidi tersebut.

Pihak mafia BBM, sebelum melakukan pembelian harus menembusi oknum instansi terkait yang diantaranya petugas Kepolisian Polres Sumenep, Polsek setempat, Polairud Kalianget yang memiliki wilayah hukum adan instansi yang membidangi seperti KSOP Kalianget dan juga menggandeng sejumlah oknum lembaga guna untuk melancarkan usahanya.

Baca Juga :  Oktober Hari Jadi Sumenep Ke 754 Menampilkan Berbagai Festival

Mereka semua hanya memikirkan untuk kepentingan pribadi saja, tanpa berfikir dampak negatif penyalahgunaan penyaluran BBM bersubsidi yang berdampak merugikan Negara dan masyarakat, yang seharusnya BBM bersubsidi tersebut digunakan oleh masyarakat tertentu yang layak untuk menggunakannya.

Maka dari itu, disaat pihak media melaporkan adanya timbunan ribuan liter solar bersubsidi di TUKS Kalianget Gresik putih, kepada Polsek Kalianget dan pihak Kepolisian setempat tidak merespon baik aduan media. Dari hal itu kami menilai kinerja pihak kepolisian tidak mengedepankan pelayanan kepada masyarakat. Jum’at dinihari 14 April 2023, sekitar pukul 03.00 wib.

Kalau pihak kepolisian tidak mau merespon aduan media yang menjalankan tugas profesi sosial kontrol, kita selaku warga setempat mau meminta pertolongan dan pelayanan kepada siapa kalau bukan kepada Petugas Kepolisian?

Dan akhirnya pihak media melaporkan adanya ribuan liter BBM solar bersubsidi tersebut ke-pihak Koramil Kalianget, dikarenakan aduan media tidak direspon oleh petugas Kepolisian Polres Sumenep dan 3 anggota TNI langsung bergerak cepat a bersama media mendatangi TUKS Kalianget-Gresik putih untuk mengecek adanya BBM yang akan dikirim kepulau Kangean. Jum’at malam 14 April 2023, sekitar pukul 21.00 wib.

Bravo TNI, kehadiran TNI untuk melindungi rakyat dan keamanan negara…!!

Disaat sampai di TUKS, pihak perahu yang akan mengangkut BBM tersebut dipanggil dan ditanyakan terkait rekom oleh petugas, ditemukan tandatangan dan stempel Camat Kangayan yang terlampir dalam surat rekomendasi dinilai tempelan atau scanan (diedit), seperti persoalan sebelumnya di tahun 2022, yang pernah media dan L-KPK laporkan a/n Syukur ke Polsek Saronggi dan Polairud Kalianget, malah ribuan BBM solar bersubsidi juga dilepas begitu saja tanpa ada penelusuran terlebih dulu.

Baca Juga :  Rapat Paripurna Pembentukan Pansus Rancangan Perda 2023

Tidak lama kemudian, Syukur pemilik surat kuasa pembelian BBM tersebut ditelpon dan sekitar pukul 22.15 wib, datang Syukur bersama dengan 4 orang yang berbadan kekar yang diantaranya dari lembaga, dengan sikap dan gaya Syukur ala preman kampung memberikan sorotan mata yang tajam dan bahasa keras kepada media yang melakukan tugas profesi sosial kontrol.

Ke-4 orang tersebut datang untuk membela Syukur, agar ribuan liter BBM solar bersubsidi itu tidak dipermasalahkan oleh media dan petugas TNI, sedangkan tandatangan dan stempel Camat dan Kades Saobi nampak terlihat ditempel atau scan. Dan surat rekomendasi pembelian BBM tersebut tidak dilakukan cek list.

Ke-4 orang tersebut dipelopori oleh Sayfiddin Ketua lembaga di Sumenep, mereka selalu muncul disaat SPBU Kalianget disoroti menjual BBM bersubsidi pada jerigen, mereka oknum lembaga kami nilai hanya untuk membekingi mafia BBM bersubsidi dengan gaya sikap seperti orang yang memiliki kekuasaan penuh.

Sehingga mafia BBM tersebut merasa bebas untuk membeli ribuan BBM solar bersubsidi untuk dikirim ke kepulauan, karena harga jual eceran dikepulauan kisaran Rp. 10.000 perliternya kadang bisa lebih.

Terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) adalah terminal (dermaga) yang dibangun pribadi diduga belum memiliki izin, tapi sering dijadikan akses untuk pengiriman dan jual beli BBM ke kepulauan pada pihak Kapal pengangkut barang. Selain BBM, TUKS tersebut sering dijadikan tempat Dermaga untuk bongkar muat barang LPG yang disubsidi tanpa ada petugas yang mengawasi.