Berita  

Masdawi Komisi II: Kopdes Merah Putih Harus Berbasis Potensi Desa

Masdawi Komisi II: Kopdes Merah Putih Harus Berbasis Potensi Desa
Foto: Fraksi Demokrat H. Masdawi, anggota Komisi II DRPD Sumenep.
banner 120x600

SUMENEP, Suarademokrasi – Anggota Komisi II DPRD Sumenep, H. Masdawi, partai Demokrat, mengingatkan agar pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tidak dilakukan secara serampangan. Menurutnya, inisiatif ini harus berakar pada potensi ekonomi desa dan dikelola oleh tenaga profesional agar tidak “mati suri” seperti KUD pada masa lalu.

“Pembentukan koperasi desa harus fokus pada desa atau gabungan dua hingga empat desa yang benar-benar memiliki potensi ekonomi,” tegas Masdawi di Gedung DPRD Sumenep, Rabu (14/5/2025). “Kalau dipaksakan tiap desa bikin koperasi sendiri tanpa kekuatan sumber daya, hanya akan jadi koperasi tidur.”

Masdawi menjelaskan bahwa gabungan desa diperlukan untuk menjaring modal usaha yang cukup besar dan menyebarkan risiko. Dia menekankan pula pentingnya merekrut pengurus koperasi dengan latar belakang profesional, khususnya yang berpengalaman di bidang ekonomi atau usaha swasta.

Baca Juga: Responsif Komisi II DPRD Sumenep Menerima Audiensi APMS

“Tanpa pengalaman, pengurus koperasi hanya akan memperbesar peluang kegagalan,” lanjutnya. Ia bahkan menyarankan agar pemerintah menyiapkan konsultan manajemen koperasi sejak tahap perencanaan hingga operasional. “Pendampingan dari rekrutmen usaha lokal hingga tata kelola wajib ada,” ujar Masdawi.

Dalam pandangannya, fungsi utama Kopdes Merah Putih adalah menjadi penghubung langsung antara produsen lokal dan pasar. Dia menekankan peran koperasi sebagai distributor utama bahan pokok hasil pertanian, yang diyakini dapat menjaga stabilitas harga dan meningkatkan daya saing produk desa.

Dirinya juga mendukung kebijakan larangan hubungan darah antara pengurus koperasi dan perangkat desa. Menurutnya, aturan ini penting untuk menjaga independensi lembaga koperasi dan mencegah intervensi kekuasaan lokal. “Jika independensi tak dijaga, koperasi hanya akan jadi perpanjangan tangan desa, bukan wadah ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  Giat Baksos Menyambut Haul Akbar K.H. A. Muafi A. Zaini Ke 17

Dia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat, tidak hanya dalam penyediaan fasilitas fisik, tetapi juga dalam membangun ekosistem koperasi yang sehat dan mandiri.

Masdawi menutup pernyataannya dengan harapan agar Kopdes Merah Putih menjadi motor penggerak ekonomi desa yang nyata, bukan sekadar proyek simbolik. “Jika gagal lagi, artinya kita tak belajar dari kegagalan masa lalu,” pungkasnya.