SUMENEP Suarademokrasi, 5 Agustus 2024 – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep akan menyalurkan bantuan pupuk bersubsidi kepada para petani tembakau di wilayahnya. Bantuan ini berasal dari Dinas Perkebunan (Disbun) Jawa Timur, yang berkomitmen mendukung sektor pertanian tembakau di Sumenep.
Melalui Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, mengungkapkan bahwa Disbun Jawa Timur telah menyalurkan sebanyak 120 ton pupuk gratis melalui DKPP Sumenep kepada 139 Kelompok Tani (Poktan) yang tersebar di 15 kecamatan dengan potensi penanaman tembakau yang tinggi.
“Kemarau tahun ini, para petani sangat bersemangat menanam tembakau di hampir seluruh kecamatan, karena harga tembakau sebelumnya cukup menguntungkan,” ujar Chainur Rasyid Senin 5 Agustus 2024.
Baca juga: Kepala DKPP Sumenep Berkomitmen Akan Meningkatkan Pertanian
Menurut Chainur, 120 ton pupuk yang diberikan adalah jenis NPK 17:17:17 non-subsidi. Bantuan ini telah diajukan oleh para petani sejak tahun sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa pupuk bersubsidi khusus tembakau sudah tidak tersedia lagi berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 tahun 2022.
“Bantuan ini dari Disbun Jatim dan diajukan oleh petani sejak tahun lalu. Karena banyak yang menanam tembakau, yang tidak mengajukan belum mendapatkan bagian,” jelas Chainur.
Ia juga mengimbau kepada para petani yang belum mendapatkan bagian untuk tidak khawatir, karena mereka masih bisa mengajukan permohonan bantuan pupuk mulai tahun ini melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di setiap kecamatan.
“Pengajuannya dilakukan satu tahun sebelumnya. Petani anggota Poktan yang belum mendapatkan bantuan bisa mengajukan ke BPP untuk bantuan pupuk tembakau gratis tahun depan,” paparnya.
Chainur menambahkan bahwa proses pengajuan ke BPP tidaklah sulit. Setiap pertemuan Poktan selalu dihadiri oleh penyuluh pertanian, sehingga pengajuan bantuan pupuk dapat dilakukan saat pertemuan tersebut berlangsung.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para petani tembakau di Sumenep dapat lebih maksimal dalam mengelola lahannya, sehingga produktivitas tembakau bisa meningkat dan memberikan keuntungan yang lebih baik bagi mereka.