Ketua Lembaga KPK Sampang Angkat Bicara Terkait Padamnya Listrik

Ketua Lembaga KPK Sampang Angkat Bicara Terkait Padamnya Listrik
Foto: Ketua Lembaga KPK Markas wilayah Sampang, H. Suja'i.
banner 120x600

SAMPANG – Suarademokrasi.id | Dampak sering padam listrik PLN yang terjadi di wilayah Kabupaten Sampang, banyak dikeluhkan masyarakat sekitar.

Hal itu membuat Ketua Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (Lembaga KPK) Markas wilayah Sampang H. Suja’i angkat bicara, demi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat melalui pemberitaan di media ini, Minggu 20 Maret 2022.

Ketua Lembaga KPK Markas wilayah Sampang, H. Suja’i menuturkan apabila dari pihak PLN tidak ada perhatian atau masih sering terjadi pemadaman akan melakukan aksi turun jalan (demo).

Baca Juga:

“Kami bersama 3 Majelis Taklim yakni Asy Syabab, Nata Ateh dan Nurul Anwar untuk melakukan unjuk rasa di PLN Sampang apabila tidak ada perhatian atau sering terjadi pemadaman. Karena Masyarakat merasa geram dengan seringnya listrik padam di Kecamatan Omben, hampir tiap hari dan banyak alat Elektronik rusak,” ujar Suja’i.

Selain itu, Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hidayah Desa Temoran, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Atas adanya sering padamnya listrik tersebut banyak masyarakat yang mengeluh khususnya pengasuh Ponpes setempat, Jum’at 18 Maret 2022.

KH. Fanani Dauri Munir menyayangkan pemadaman listrik yang dilakukan pihak PLN, karena dampak kejadian tersebut. selain di Ponpes, banyak masyarakat juga mengeluhkan kejadian ini, seperti salah satu toko Elektronik di sekitar pasar Omben amat menyangkan kejadian ini dampak seringnya padam aliran listrik sangat merugikan toko kami terlebih banyak kulkas dan alat listrik lainnya mengalami rusak berat.

Baca Juga:

Baca Juga :  Pol RW Bersama Bidan Desa Menggelar Giat Posyandu

“Manajemen PLN harus ditegur keras atas kejadian ini. Masyarakat dirugikan, harus ada kompensasi bagi masyarakat karena sering padam listrik di Kecamatan Omben sering terjadi dan malah hampir tiap hari,” tutur KH. Fanani selaku pengasuh Ponpes Nurul Hidayah.

Menurut penjelasan KH. Fanani saat terjadi pemadaman listrik pihak Ponpes dan warga sekitar merasa dirugikan.

“Pemadaman yang kemarin (17/03/2022), pondok setiap hari harus mengeluarkan uang Rp. 100.000 buat beli solar. Sedangkan, pihak PLN santai-santai saja, pondok selalu standby dengan diesel yang selalu padam seperti saat ini,” jelasnya.

Hal senada yang di alami H. Musleh warga omben akibat listrik sering padam kulkas di rumahnya rusak dan juga H.ika menuturkan bila akibat atas kejadian tersebut menjadi rugi karena dirinya (H. Ika) sehingga orderan catering yg sudah di pesan oleh pelanggannya terpaksa di gagalkan.

Baca Juga:

Dengan adanya pemadaman listrik di wilayah Kabupaten Sampang, pihak petugas PLN enggan berkomentar di saat dikonfirmasi oleh pihak media, malah kontak WhatsApp Redaksi diblokir. Hingga pemberitaan ini tayang tidak ada tanggapan dari pihak PLN, Minggu 20 Maret 2022.