SUMENEP – Suarademokrasi.id | Karena ulah segelintir oknum pejabat pemerintah, bisa membuat rakyat tidak percaya dengan kinerja pejabat pemerintah.
Dengan adanya keluhan masyarakat Desa Kalianget Barat Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep, terkait gorong-gorong yang tidak berfungsi akibat tersumbat tanah dan sampah, yang mengakibatkan aliran air hujan yang mengalir melalui drainase/saluran meluap kejalan raya dan rumah warga. Pihak Pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi dan Pusat terkesan tutup mata dan telinga seolah olah tidak melihat dan mendengar.
Sedangkan persoalan tersebut sudah sering dipublikasikan di media dan disampaikan langsung kepada pihak Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten dan UPT perwakilan Dinas provinsi yang ada di Kabupaten Sumenep, sekitar tahun 2018 dan sampai saat ini tidak ada perbaikan.
Baca Juga:
- Sengketa Pilkades Matanair, Bupati Sumenep Telah Laksanakan Putusan Pengadilan
- Tidak Terima Anaknya Ditegur, DG Dianiaya Oleh AS
Hal itu membuat masyarakat sekitar kecewa dengan kinerja pejabat pemerintah yang hanya duduk manis saja dikursi empuk di dalam ruangan ber AC yang dibeli dari uang rakyat, malah secara lantang tidak mau peduli dengan keluhan masyarakat yang langsung menyampaikan kepada pihak pemerintah, dengan alasan karena bukan wilayah tanggungjawabnya.
Disaat pihak media membantu menyampaikan aspirasi masyarakat yang merasa terganggu dengan adanya gorong gorong yang tersumbat tersebut, yang berlokasi di jalan raya nasional di Desa Kalianget Barat Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep, dan jalan raya yang ambles di depan Gudang PT. Garam Desa Kalimo’ok Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep, juga tidak merespon baik.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas Pekerjaan Umum Bina UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Pamekasan di Wilayah Kabupaten Sumenep yang beralamat di Jalan Raya Urip Sumoharjo no. 2 Sumenep. Saleh selaku Kepala UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Pamekasan di Wilayah Sumenep, mengatakan dengan tegas wilayah tersebut bukan kewenangannya malah menyuruh masyarakat dan media untuk datang langsung ke kantor perwakilan yang ada di Pamekasan di jalan Kemuning.
Baca Juga:
- Akibat Pengaruh Miras, 1 Begal Dilumpuhkan Peluru Petugas
- Perangkat Desa Marengan Daya Jarang Masuk Balai
“Kami selaku pihak dinas provinsi tidak memiliki kewenangan, karena itu masuk wilayah kewenangan APBN atau Pemerintah Pusat yang kantor perwakilannya ada di Jl. Kemuning Pamekasan, silahkan langsung datang saja kesana biar direspon,” ujar Saleh kepada media, Senin 15 Maret 2022.
Karena di Kabupaten Sumenep tidak ada kantor perwakilan untuk terkait, sehingga masyarakat dan media kesulitan untuk menyampaikan aspirasi terkait kerusakan Jalan raya dan gorong-gorong yang tidak berfungsi tersebut, sedangkan pihak Pemerintah Desa dan Kabupaten juga tidak peduli.
Diawal tahun 2022, pihak Binamarga sempat menurunkan timnya untuk melakukan pembersihan saluran, tapi gorong-gorong yang buntu tetap dibiarkan begitu saja tersumbat dengan tanah dan sampah.
Baca Juga:
- Proyek Pengerasan Jalan Desa Sokarame Timur Ditimbun Tanah Lokal
- Lapas Narkotika Kelas 2A Pamekasan Laksanakan Senam Bersama
Disaat petugas Kordinator lapangan tim pembersihan tersebut dikonfirmasi oleh media, kenapa gorong-gorong tidak juga dibersihkan?, dia menjawab bahwa timnya ditegur oleh pihak provinsi agar tidak dilanjutkan karena bukan wilayahnya.
“Tim kami yang melakukan pembersihan ditegur oleh Tim yang Provinsi, karena tidak boleh dilanjutkan bukan wilayahnya, coba langsung dikonfirmasi ke Dinanya langsung,” ujarnya kepada media.
Perlu diketahui tersumbatnya gorong-gorong tersebut diawali dengan adanya pemasangan pipa PDAM sekitar pada tahun 2018 yang dipasang pas di tengah diameter gorong-gorong, sehingga sampah dan ranting kayu yang ikut aliran air tersangkut dengan pipa tersebut sehingga membuat gorong-gorong tersebut buntu dengan tanah yang tercampur sampah.
Baca Juga:
- Dugaan Sindikat Penipuan Jual Beli Mobil, Korban Pimred Media Online
- Kapolsek Kangayan Bersama Danposramil Setempat Melakukan Safari Jumat
Disaat pipa PDAM Kabupaten Sumenep dipindahkan, gorong-gorong tersebut tetap dibiarkan tersumbat begitu saja sampai saat ini.
Sedangkan terikat Jalan raya Kalianget yang ambles, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh masyarakat sekitar, sudah membuat pengendara motor jatuh.
“Gorong-gorong yang didepan sumur Kojur tong di tulis di media bos biar cepat di perbaiki…….itu sudah berapa kali diperbaiki tapi tetap saja ambles dan malam-malam ada orang jatuh di sana,” ucap warga melalui chat WhatsApp.