SUMENEP – Suarademokrasi.id | Dengan melihat dan mendengar keluh kesah para Tenaga Kesehatan (Nakes) yang tidak memiliki status kepastian kerja dan upah yang tidak layak, pihak Komisi IV DPRD Sumenep merasa prihatin dan berpesan kepada para Nakes TKS untuk tetap semangat dan berjuang bersama.
Setelah melihat dan mendengar keluh kesah saat giat audensi yang dilakukan oleh sejumlah perwakilan Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS) yang tergabung di Forum Komunikasi Honorer Nakes dan non Nakes Indonesia (FKHNI) Kabupaten Sumenep, Senin kemarin 3 Oktober 2022. Rasa prihatin itu disampaikan langsung oleh Abu Hasan SH, selaku Sekretaris komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep kepada media. Rabu 5 Oktober 2022.
Dalam giat audensi (FKHNI) Kabupaten Sumenep di kantor komisi IV DPRD Sumenep kemarin, perwakilan Nakes honorer yang mengadukan statusnya bahwa selama bekerja hingga puluhan tahun sampai saat ini, namun nasibnya tidak jelas bahkan honor yang diterima sangat tidak layak untuk upah sebagai tenaga kesehatan.
Baca juga:
- DPRD Kabupaten Sumenep Resmi Melantik 1 PAW Moh. Wasil
- Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sumenep Resmi Melantik 1 PAW Anggota Dewan
Dalam penyampaian keluh kesahnya para tenaga kesehatan Nakes dalam giat audensi tersebut, membuat suasana terharu sehingga semua pihak merasa terpanggil dan prihatin terhadap keluh kesah para Nakes, diharapkan pihak pemerintah daerah dan pusat bisa lebih memperhatikan kondisi para Nakes pekerja sukwan yang sudah dijalaninya puluhan tahun.
Maka dari itu, sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumenep yang memiliki kewenangan penuh untuk memperjuangkan aspirasi dan nasib masyarakat Sumenep, menerima, menampung dan wajib untuk memperjuangkan nasib para Nakes TKS kepada pihak pemerintah daerah maupun pusat.
Kepedulian sebagai wakil rakyat ini dibuktikan dengan rasa keprihatinan yang diucapkan langsung Abu Hasan SH (Sekretaris Komisi IV) DPRD Kabupaten Sumenep kepada media ini, saat dimintai komentarnya oleh pihak media, Rabu 5 Oktober 2022.
“Persoalan untuk para pekerja Tenaga Kesehatan (Nakes) yang ada di Kabupaten Sumenep ini adalah tanggungjawab kita semua, begitu juga bagi teman-teman media yang mana telah mendengar keluh kesah yang disampaikan oleh kawan dan saudara kita dari pihak tenaga kesehatan, yang mana hanya berpenghasilan Rp. 100.000 sampai Rp. 300.000/bulan harus kita perjuangkan bersama,” Ucap Abu Hasan.
Sekretaris komisi IV ini menilai apa yang telah dilakukan kepada para Nakes TKS bahwa, hal itu adalah sebuah keniscayaan yang sangat memprihatikan bagi kita semua sebagai manusia dalam memperlakukan sesama makhluk ciptaannya.
“Ini sungguh-sungguh suasana yang sangat memprihatinkan. Kita semua sudah mendengar dan melihat, ayo kita sama-sama buktikan sedangkan pelakunya sudah ada, yang berkeluh-kesah sudah jelas,” tegasnya.
Maka dari itu, Abu Hasan SH sebagai wakil rakyat Sumenep berharap penuh kepada pihak pemerintah dalam hal ini khususnya Bupati Sumenep Achmad Fauzi SH MH, untuk segera mengambil tindakan menyikapi persoalan yang memprihatinkan terhadap para pekerja Tenaga Kesehatan.
Karena, Tenaga kesehatan berperan besar dalam menentukan pembangunan kesehatan yang telah mengabdikan dirinya untuk menjadi pelayan masyarakat. Sudah banyak tantangan yang harus dihadapi dan disikapi serta senantiasa harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, seperti saat menghadapi pandemi Covid-19.
Para Nakes TKS disetiap Pukesmas telah bekerja dengan sungguh-sungguh, kadang selalu diperintah oleh dokter dan senior nya. Meski dengan upah yang sangat tidak layak diberikannya, tapi tenaga honorer ini tetap setia untuk melakukan tugas dan perintah itu dengan penuh tanggung jawab dalam membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Para pekerja honorer ini setia memberikan pelayanan kesehatan promotif-preventif dan kuratif-rehabilitatif, serta tulus ikhlas dan penuh pengabdian kepada masyarakat di seluruh pelosok.
Maka dari itu Abu Hasan SH menilai bahwa, tenaga Kesehatan layak disebut sebagai pahlawan bangsa, pahlawan kemanusiaan, dan pahlawan kesehatan, karena telah berusaha sungguh-sungguh mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia yang sebaik-baiknya.
“Kami memiliki keyakinan bahwa para Nakes tetap akan terus berjuang sampai semua orang mendengar, melihat, dan peduli terhadap keadaan yang sangat memprihatikan yang di alami para Nakes ini,” pungkasnya.
Jadi persoalan itu adalah salah satu bukti kongkrit terhadap kondisi yang dialami para Nakes tenaga sukwan, yang menurut Abu Hasan sangat tidak manusiawi. Wakil rakyat Sumenep ini berharap kepada teman-teman Nakes tetap terus berupaya untuk berjuang, sehingga nantinya akan tercapai apa yang menjadi harapan dan tujuannya kedepan.
“Kita menghimbau kepada teman-teman Nakes untuk tetap berjuang dan berdoa, agar apa yang kita perjuangkan bersama berhasil sesuai apa yang kita semua harapkan bagi para Nakes,” ujarnya.