Pemkab Sumenep Menggelar High Level Meeting Dalam Pengendalian Inflasi Daerah

Pemkab Sumenep Menggelar High Level Meeting Dalam Pengendalian Inflasi Daerah
Foto: Giat rapat High Level Meeting (HLM) yang digelar di kantor Pemda Sumenep.
banner 120x600

SUMENEP – Suarademokrasi.id | Dalam menghadapi situasi perekonomian masyarakat yang tidak stabil, Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar rapat High Level Meeting (HLM) dalam pengendalian Inflasi di Daerah.

Rapat ini digelar dalam rangka stabilisasi harga dan ketersediaan barang pokok untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sumenep, yang digelar di kantor Pemda Setempat oleh Bupati Achmad Fauzi. SH.MH, secara Virtual, Selasa 29 November 2022.

Dengan dilaksanakannya High Level Meeting ini, guna memperkuat sinergi dan komitmen dalam menjaga tingkat inflasi sebagai salah satu prasyarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan dan berkeadilan demi terbangunnya masyarakat Kabupaten Sumenep yang Bermarwah, Maju dan Sejahtera.

Baca juga: Bupati Sumenep Menekan ASN Berkarakter Santri Patuh Pada Pimpinannya

Melalui forum ini, bisa menggambarkan apa saja upaya serta program tindak lanjut, dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi di Kabupaten Sumenep. pemetaan dan upaya penyelesaian tersebut, harus akurat, valid dan tidak sekedar tertulis di atas kertas, akan tetapi harus terbukti dan terukur dalam penyelesaiannya di lapangan.

Oleh karena itu dalam sambutannya, Achmad Fauzi SH MH mengatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep harus bekerja sama dengan semua elemen, dalam rangka menyiapkan langkah untuk mengatasi permasalahan inflasi di daerah.

Menurutnya, pengendalian inflasi sangat penting dan memerlukan kerja sama, serta koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia melalui kebijakan makroekonomi yang terintegrasi, baik dari kebijakan fiskal, moneter maupun sektoral.

Kebijakan makroekonomi adalah bentuk kebijakan yang diambil oleh pemerintah suatu Negara yang pada prinsipnya bertujuan untuk menstabilkan perekonomian dan menciptakan pertumbuhan ekonomi ke arah yang positif untuk Kabupaten Sumenep.

“Salah satu upaya pengendalian inflasi menuju inflasi yang rendah dan stabil, adalah dengan membentuk dan mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat agar mengacu pada sasaran inflasi yang telah ditetapkan,” ucap Bupati dalam giat High Level Meeting secara virtual.

Baca Juga :  Moh Iksan Terpilih Menjadi Ketua PBSI Kabupaten Sumenep Periode 2023-2027

Achmad Fauzi Orang nomor satu di Kabupaten Sumenep itu menjelaskan bahwa, Inflasi yang tinggi menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus turun, sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan pada akhirnya orang miskin bertambah di daerah, bahkan inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.

“Jadi, pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil bisa menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang ujung-ujungnya menurunkan pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Dikatakannya, TPID ini bertujuan untuk merespon perkembangan inflasi global yang terjadi di tengah pemulihan ekonomi masyarakat Sumenep yang masih berlangsung.

Dengan menindaklanjuti Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2017 tentang Tim Pengendalian Inflasi Nasional, sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah memiliki tugas, untuk melakukan pengumpulan data dan informasi perkembangan harga barang kebutuhan pokok dan penting serta jasa pada tingkat kabupaten.

Untuk itulah, Bupati Achmad Fauzi menekan TPID Kabupaten Sumenep untuk menciptakan stabilitas ekonomi perlu menjaga ketersediaan pasokan, harga pangan termasuk pendistribusian serta daya beli, karena inflasi bisa menjadi ancaman kesejahteraan masyarakat pada sektor pangan.

Dan menyusun kebijakan pengendalian inflasi pada tingkat kabupaten, melakukan upaya untuk memperkuat system logistic pada tingkat Kabupaten, melakukan koordinasi dengan tim pengendalian inflasi pusat dan provinsi serta melakukan langkah-langkah koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengendalian untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan pemerintah.

Selanjutnya Bupati menegaskan agar TPID dan seluruh komponen yang ada di Kabupaten Sumenep tentunya harus melakukan berbagai langkah sinergis, responsif dan tepat sasaran dalam menyikapi potensi inflasi tersebut, khususnya bahan pokok.

“TPID Kabupaten Sumenep untuk bekerja sama melakukan antisipasi kenaikan harga pangan dengan identifikasi rinci ketersediaan supply pangan, terutama bahan pangan yang secara historis bisa meningkat sewaktu-waktu,” tuturnya.

Baca Juga :  Permintaan Maaf Pihak Korban Kepada Polres Sampang

Bupati menambahkan, salah satu antisipasinya dapat dilakukan mulai saat ini dengan persiapan cold storage, melakukan gerakan urban farming seperti penanaman tanaman pangan di pekarangan dan lainnya.

“Mudah-mudahan inflasi ini bisa dikendalikan supaya daya beli masyarakat dalam mencukupi kehidupan sehari-hari tetap berjalan dengan normal,” pintanya.

Untuk mengantisipasi hal itu, Bupati Achmad Fauzi meminta agar secara bersama-sama terus melakukan komunikasi yang efektif dan mengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja secara bijak sehingga ekspektasi masyarakat dan pelaku usaha, sehingga terkait untuk menekan inflasi di daerah dapat terkendali dengan baik.