SUMENEP – Suarademokrasi.id | Guna untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Sumenep, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melakukan 1 penandatanganan kerjasama berita acara hasil uji PMK3I (Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia), yang didelar di kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep di Kantor Bupati, Senin 23 Mei 2022.
Dengan dilakukannya kegiatan penandatanganan tersebut bahwa Kabupaten Sumenep masuk ekosistem Kabupaten / kota kreatif Indonesia, Kabupaten Sumenep memiliki subsektor unggulan yakni kriya seperti; Kerajinan batik, Kerajinan ukir dan Kerajinan keris.
Selain itu Sumenep juga memiliki subsektor kuliner khas Sumenep sendiri seperti; Kaldu kokot, Rujak selingkuh, Soto Sabrang, Soto campur, Kalsot (Kaldo Soto), Cake, Apen, Lontong campur, Pentol dan sebagainya, serta subsektor pertunjukan seni budaya yaitu; Kerapan sapi, Musik saronen, Musik Ton-tong, Topeng dalang, Ludruk dan sebagainya.
Baca juga:
- Tonggak Bersejarah, Monumen Pers Resmi Dijadikan Media Center PJI
- Berhasil Mengungkap Kasus, Kapolsek Kangayan Mendapatkan Reward Dari Bupati
- Pemkab Sumenep Mengelar Pelatihan Kompetensi Tata Boga Dan Las Listrik TA 2022
Dengan itu semua, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep Ir. Edi Rasiyadi, Msi, berharap dengan adanya kerjasama Pemkab Sumenep dengan pihak Kemenparekraf RI, bisa berkembang sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Sumenep meningkat.
“Diharapkan, program subsektor yang diunggulkan bisa menjadi pendorong subsektor lainnya berkembang, agar ekonomi kreatif benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ucap Ir. Edi Rasiyadi, Msi.
Sekda Kabupaten Sumenep berharap kepada semua para pelaku Ekraf untuk terus berkarya memanfaatkan momentum Kabupaten kreatif sebaik-baiknya, dengan terus mengembangkan kreativitas diri sesuai perkembangan jaman. Selain itu harus saling berkolaborasi dan berkordinasi dengan semua subsektor guna untuk meningkatkan perekonomian.
“Pelaku Ekraf harus terus berkembang dengan kreatifitas dan pemanfaatan peluang bisnis harus dilakukan dengan kerja sama yang baik, supaya mampu menggerakkan ekonomi daerah,” pintanya.
Baca juga:
- 5X Berturut-turut Pemkab Sumenep Meraih Opini WTP Dari BPK RI, Ini Pesan Bupati..!!
- Sikap Sigap Kapolres Sumenep Langsung Pimpin Rapat Kordinasi Adanya Wabah PMK
- Sikap Tanggap Polres Sumenep Mengevakuasi Penumpang Kapal Yang Kandas
Dengan itu semua, Pemerintah Kabupaten Sumenep berkeinginan dengan adanya jaringan kota kreatif ini bisa berdampak positif terhadap para wisatawan, agar bisa berkunjung untuk datang ke Kabupaten Sumenep untuk berlibur dan berwisata serta berinvestasi di bumi Sumekar ini.
“Tentu saja, para wisatawan yang semakin banyak berkunjungan ataupun berinvestasi jelas berefek kepada penambahan pendapatan asli daerah (PAD), sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sumenep,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif (IEK) Kemenparekraf RI Hariyanto menjelaskan bahwa dengan penandatanganan PMK3I merupakan langka awal yang harus dilakukan dan tindak lanjut kolaborasi dengan semua unsur, baik akademisi, pelaku industri, komunitas dan pemerintah daerah, agar terus bisa berkembang.
“Pemerintah daerah diprogram ini memiliki peran penting agar subsektor yang menjadi unggulan terus berkembang, misalnya dengan membuat regulasi,” terangnya.
Penetapan subsektor unggulan Kabupaten Sumenep prosesnya cukup panjang dan melalui penilaian tim yang turun langsung ke lapangan, dan hasilnya dari 17 subsektor ekraf yang menonjol di Kabupaten Sumenep yakni seni Kriya, Kuliner dan pertunjukan. Oleh karena itu, Hariyanto berharap Kabupaten Sumenep bisa dibentuk tim Komite ekonomi kreatif.
“Tim uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) Kemenparekraf merekomendasikan bahwa Sumenep membutuhkan pembentukan “Komite Ekonomi Kreatif Daerah untuk akselerasi dan memotret potensi ekraf (ekonomi kreatif) lainnya,” Imbuhnya.
Hasil penilaian Tim bahwa PMK3I Kabupaten Sumenep untuk subsektor Kriya yang diunggulkan diantaranya; kerajinan batik yang di sentra di Desa Pakandangan Kecamatan Bluto, Kerajinan Ukir di Desa Karduluk Kecamatan Pragaan, dan Kerajinan Keris di Desa Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi.
Sedangkan pada Subsektor Kuliner diantaranya, Kuliner Kaldu Kokot Pak Adnan di Kecamatan Kota Sumenep, Kuliner Rujak Selingkuh di Kecamatan Kota Sumenep, dan Kuliner Apen di Desa Parsanga Kecamatan Kota Sumenep.
Subsektor Seni Pertunjukan kesenian khas Sumenep adalah Kerapan Sapi di Desa Daramista Kecamatan Lenteng, Musik Saronen di Desa Kebundadap Kecamatan Saronggi, Topeng Dalang di Desa Parsanga Kecamatan Kota Sumenep.