Ribuan Liter BBM Solar Bersubsidi Dilaporkan Ke Polsek Saronggi

Ribuan Liter BBM Solar Bersubsidi Dilaporkan Ke Polsek Saronggi
Foto: Media dan lembaga melaporkan BBM Solar bersubsidi ribuan liter diangkut perahu Ke-Polsek Sarunggi.
banner 120x600

SUMENEP – Suarademokrasi.id | Berdasarkan informasi yang diterima media, perahu kayu yang memuat ribuan liter BBM Solar bersubsidi di malam hari dilaporkan oleh media dan Lembaga kepada Polsek Saronggi Polres Sumenep. Selasa malam 8 November 2022, sekitar pukul 19.23 wib.

Pasalnya, berdasarkan informasi dan investigasi Tim dilapangan, harga bbm jenis solar bersubsidi tersebut dijual oleh pihak SPBU dengan harga bervariasi tergantung petugas operator Dispenser bahan bakar disetiap SPBU yang melayani penjualan pada Jerigen. Kisaran Rp 7.000,- sampai Rp. 7.200,- per liter.

Sedangkan pembeli yang menggunakan rekom milik orang lain, diindikasikan akan menjual BBM di kepulauan dengan harga melebihi ketentuan pemerintah. Karena berdasarkan informasi yang diterima, di kepulauan Kangean harga enceran Solar dijual Rp. 10.000,- per liter dan pertalite Rp. 13.000,- per liter.

Baca juga:

Ribuan Liter BBM Solar Bersubsidi Dilaporkan Ke Polsek Saronggi
Foto: Anggota Polsek Sarunggi bersama media dan Lembaga melakukan pengecekan BBM Solar bersubsidi dalam jerigen yang dimuat perahu.

Hasil investigasi temuan media dengan Lembaga dan informasi dari ABK perahu di lokasi, perahu kayu tersebut terlihat sudah memuat 132 jerigen yang berisi Solar bersubsidi @ 30 lite, sehingga jumlah total BBM yang ada pada Jerigen kisaran 3.960 liter. BBM tersebut diisi dari dua SPBU 54.694.06 Bluto dan 54. 694. 11 Kalianget.

“BBM ini milik Samsul ponakannya Syukur, Rencananya kita akan mengangkut 150 jerigen ke pulau Saubi, yang Bluto sudah selesai sekarang Pak Syukur masih mengisi BBM di SPBU Kalianget,” ujarnya.

Disaat ditanya Rekom dan surat ijin angkut perahu untuk BBM tersebut, pihak Perahu tidak bisa menunjukannya dengan alasan semua surat dibawa Syukur untuk mengisi BBM.

“Rekomnya semua dibawa Pak Syukur ke SPBU Kalianget untuk mengisi BBM, kalau untuk surat ijin berlayar masih diproses oleh pihak Sabandar,” ucapnya.

Baca Juga :  Wujud Pengabdian TBM CUK Fakultas Hukum Melakukan Sosialisasi

Maka dari itu pihak media dan Lembaga berupaya menghubungi Syukur pemilik BBM tapi tidak direspon melalui telfon dan chat WhatsAp untuk melakukan konfirmasi. Karena Syukur dinilai tidak kompratif, maka dari itu guna untuk melakukan fungsi sosial kontrol dalam melakukan pengawasan penggunaan BBM yang disubsidi oleh pemerintah, Media dan lembaga langsung melakukan laporan kepada Polsek Sarunggi.

Selanjutnya, Anggota Polsek bersama media dan Lembaga langsung mendatangi tempat lokasi perahu tersebut yang berlokasi di sungai Nambakor Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep, untuk melakukan pengecekan dan pihak perahu juga tidak bisa menunjukkan rekom tersebut kepada petugas dengan alasan yang sama. Selasa malam 8 November 2022, sekitar pukul 19.40 wib.

Sampai pukul 22.10 WIB, Syukur juga belum melihatkan batang hidungnya meskipun sudah ditelepon oleh ABK perahu, hal itu terkesan sandiwara karena pihak media dan Lembaga disuruh untuk meninggalkan lokasi oleh pemilik pelabuhan yang juga seorang anggota Polres Sumenep.

“Sampean tinggal aja dulu, nanti kalau Syukur datang saya telpon, nanti kita bisa Ngopi bareng di sana,” ujar pemilik pelabuhan tikus tersebut.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar pukul 21.17 wib, SPBU 54. 694. 11 Kalianget melakukan pengisian BBM dalam drum. Dan sekitar pukul 22.36 wib, pengisian BBM ke drum tersebut sudah selesai, hanya terlihat 29 jerigen terisi sekitar 870 liter solar berada di atas mobil pickup milik Syukur yang tersembunyi di sebelah timur, sedangkan di dispenser pengisian Solar terlihat berjejer sejumlah jerigen kosong yang siap untuk diisi.

Jadi total Solar bersubsidi milik Syukur yang sudah terisi kedalam Jerigen sebanyak 3.960 liter (di perahu) + 870 liter (SPBU Kalianget) total 4.830 liter, sedangkan di perahu dan SPBU Kalianget masih ada sejumlah jerigen yang masih kosong untuk diisi BBM Solar.

Baca Juga :  Partai Golkar Daftarkan 45 Bacaleg 1 Diantaranya Perempuan

Sedangkan rekom yang digunakan atas nama Ilman Dusun Impres Desa Saobi Kecamatan Kangayan Kabupaten Sumenep, 123,73 liter solar/trip, lama operasi 24 hari dengan kebutuhan solar 2970 liter. Sedangkan dalam Lis Pengisian tidak diisi oleh petugas SPBU.

Sedangkan rekom atas nama Askam dusun Jembatan Desa Saobi Kecamatan Kangayan Kabupaten Sumenep, konsumsi solar/trip hanya 99 liter, lama operasi 24 hari dengan kebutuhan solar 2.376 liter, di lis pengisian ditulis 300 liter, tanpa menulis tanggal pengisian.

Karena tidak dicek Lis, dikawatirkan nantinya rekom tersebut akan digunakan berulang kali untuk pembelian BBM bersubsidi, Hal itu diduga nantinya akan dimanfaatkan untuk bermain dari pihak pembeli dengan operator Dispenser SPBU, karena berdasarkan informasi dan pengakuan dari pihak SPBU Kalianget, BBM Solar bersubsidi dijual Rp 7.000,- per liter pada jerigen. Sedangkan informasi sebelumnya sampai harga Rp. 7.200,- per liter untuk jerigen.

Kalau hal itu terus dibiarkan bebas dijual keluar wilayah SPBU pasti akan terjadi kelangkaan bbm jenis solar untuk masyarakat sekitar.

Mendengar informasi tersebut, Kapolres AKBP Eko Edo Satya, S.H.,S.I.K.,M.H, langsung merespon baik dan berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut, hingga akan melakukan pengecekan langsung kelapangan.