‘Salam Settong Dhere Madura’ Lembaga KPK Se-Madura Merapatkan Barisan

'Salam Settong Dhere Madura' Lembaga KPK Se-Madura Merapatkan Barisan
Foto: Kegiatan ngopi bareng semua anggota Lembaga KPK Se-Madura.
banner 120x600

PAMEKASAN – Suarademokrasi.id | Demi untuk mempererat kekompakan dan tali silaturahmi serta melestarikan budaya orang Madura “Salam Settong Dhere Madura”, seluruh Markas wilayah L- KPK Se-Madura merapatkan barisan.

kepanjangan kpk ini adalah Komunitas Pengawas Korupsi dan peran KPK ini ikut mengawasi penggunaan ABPN atau APBD dan mengawasi kebijakan publik.

Guna untuk memperkuat hubungan persaudaraan orang Madura dan melestarikan budaya “Salam Settong Dhere Madura, Tretan Dhibi’,” sesama anggota di L- KPK yang ada di pulau Madura Jawa Timur yang memiliki wewenang kpk mengawasi APBN/APBD dan mengawasi kebijakan publik, menggelar pertemuan yang dikemas dengan kegiatan ngopi bareng, yang digelar oleh Klino Febry selaku Ketua Markas wilayah (Mawil) L- KPK Pamekasan di salah satu cafe Singga Batu di jalan raya Jokotole Pamekasan Kota Kabupaten Pamekasan Madura, Sabtu 21 Mai sekitar pukul 19.00 wib.

Kegiatan merapatkan barisan L- KPK Se-Madura, digagas oleh H. Suja’i selaku Mawil L-KPK Sampang dengan berkordinasi antar Kepala Mawil yang ada di Madura yang diantaranya Ketua Mawil Sumenep Moh. Hari dan Ketua Mawil Pamekasan Klino Febry, guna untuk melakukan kolaborasi antara Mawil dalam menyikapi suatu persoalan temuan yang dinilai merugikan uang negara dan masyarakat.

Baca juga:

Dalam pertemuan tersebut, H. Suja’i Ketua Mawil Sampang menyampaikan bahwa, tujuan pertama merapatkan barisan sejumlah Mawil L-KPK di Madura adalah ingin memperkuat dan menjalin hubungan persaudaraan sesama orang Madura dengan budaya ‘Salam Settong Dhere Madura’.

Baca Juga :  Apresiasi Kinerja Jaksa Nur: Berbanding Terbalik Dengan Jaksa Bintang Dan Kasi Pidum

“Untuk Madura, kita harus berkolaborasi dalam visi misi Lembaga antar Marwil dalam menjalankan tugas profesi sebagai sosial kontrol mengawasi APBN/APBD dan mengawasi kebijakan publik, guna untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Madura, khususnya disetiap wilayah masing-masing,” ucapnya.

Dia menegaskan bahwa, budaya Settong Dhere, Tretan Dhibi’ (Satu Darah, saudara sendiri) ini merupakan budaya dasar orang Madura. Dimana pun, kapan pun, dan dalam keadaan apa pun, orang-orang Madura akan tetap memegang budaya ini.
Sebab dari sinilah mereka memiliki ikatan emosional tersendiri dan akan merasa bangga bahwa nantinya jika ada salah seorang yang membutuhkan bantuan atau tertimpa musibah, maka saudaranya tidak akan segan- segan untuk membantunya.

“Kita orang Madura harus kompak didalam satu lembaga yaitu L-KPK, bila nanti diantara kita per Mawil menyikapi suatu temuan yang merugikan negara dan masyarakat, kita semua anggota Lembaga KPK Se-Madura harus siap merapatkan barisan untuk membantu mengawal proses tersebut dalam bentuk audensi maupun pelaporan nantinya,” tegasnya.

Baca juga:

Suja’i juga menegaskan kepada segenap anggota L-KPK di Madura yang hadir dalam pertemuan tersebut bahwa, lembaga komunitas pengawas korupsi adalah lembaga yang kuat dan besar.

“Di lembaga KPK kita ini sudah lengkap, ada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan kita tidak perlu takut dalam mengusut tuntas kasus yang merugikan negara dan masyarakat, karena Ketum kita sendiri adalah Pengacara ternama dan pemberani untuk mengungkap kebenaran,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Moh. Hari Mawil L-KPK Sumenep (purnawirawan Polri) yang masih mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara, mengatakan bahwa perilaku sosial orang Madura yang pemberani, menjunjung tinggi martabat dan harga diri, berjiwa keras, dan ulet dalam menjalani hidup, melalui lembaga KPK akan selalu siap untuk mengawal dan mengawasi segala program dan kebijakan dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah.

Baca Juga :  Kasih Ibu Seorang Wanita Yang Sangat Berarti

“Lembaga KPK harus siap untuk menjalankan tugas pokok profesi kita dalam mengawasi APBN/APBD dan mengawasi kebijakan publik, guna untuk demi kemajuan bangsa dan negara serta kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Dalam pertemuan dan perbincangan lembaga KPK Se-Madura sangat menarik, mereka semua solid untuk merapatkan barisan kesetiap Mawil yang membutuhkan dalam menyikapi temuan, mereka semua berpegang teguh bahwa harga diri di lembaga KPK tidak mau dinilai dengan recehan, karena orang Madura memiliki prinsip harga diri adalah segala-galanya.

Dalam pantauan media pertemuan tersebut juga membahas untuk calon Ketua Lembaga KPK untuk Provinsi Jawa Timur, yang nantinya Ketua tersebut bisa peduli terhadap anggotanya yang ada di setiap Mawil bukan malah memanfaatkan anggota yang ada hanya demi untuk pribadinya saja.

Kegiatan rapatkan barisan tersebut yang dikemas ngopi bareng tersebut dihadiri oleh segenap pengurus dan anggota Mawil yang ada di Madura serta sejumlah pihak media.