Berita  

Anggota TNI Terus Menyoroti Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

Anggota TNI Terus Menyoroti Penyalahgunaan BBM Bersubsidi
Foto: Ilustrasi penyelewengan BBM bersubsidi.
banner 120x600

SUMENEP, Suarademokrasi.id | Anggota TNI terus melakukan pengawasan penyalahgunaan penyaluran BBM yang disubsidi oleh Pemerintah untuk masyarakat tidak mampu, yang banyak dimanfaatkan oleh para mafia BBM yang diduga bekerjasama dengan berbagai pihak.

Dalam beberapa temuan investigasi tim dilapangan, ribuan liter BBM bersubsidi yang dibeli para mafia BBM di SPBU hanya menggunakan surat rekomendasi atas nama orang lain yang dibuat oleh UPT PPP Pasongsongan, untuk dikirim keluar wilayah tanpa ada pengawasan dan ribuan liter BBM solar bersubsidi diperjual belikan kepada perahu pengangkut barang di TUKS Kalianget – Gersik putih.

Kali ini, anggota TNI sedang menyoroti adanya informasi ribuan liter BBM solar bersubsidi yang diangkut mobil pickup sering dikirim melalui Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) pada malam hari. TUKS tersebut dijadikan pelabuhan bongkar buat barang seperti; LPG, Sembako, Ribuan batang kayu dari Kalimantan dan kebutuhan material bangunan lainnya tanpa ada pengawasan dari pihak terkait.

Baca juga: Anggota TNI Kecewa Dan Akan Mengungkapkan Masalah BBM

Berdasarkan informasi dari anggota TNI yang sering mendapatkan informasi dan pengaduan dari warga sekitar, bahwa ribuan liter BBM solar bersubsidi dalam jerigen tersusun 2 shaf diangkut mobil pickup ke TUKS Kalianget-Gersik putih, terus lolos begitu saja dari petugas Kepolisian.

“Ayo ke TUKS, ini ada ribuan liter BBM solar bersubsidi dalam jerigen yang  disusun 2 tumpukan diangkut pickup ke TUKS Kalianget Gersik putih, BBM ini Disubsidi Pemerintah, ayo kita sikapi sekarang dan kita ungkap permainan BBM ini sampai terungkap siapa saja yang terlibat didalamnya,” ucap anggota TNI kepada media. Kamis malam 27 April 2023, sekitar pukul 21.00 wib.

Disaat pihak media dan lembaga langsung meluncur ke TUKS sekitar pukul 22.00 wib lebih, ternyata kegiatan BBM tersebut sudah tidak ada. Berdasarkan informasi dari pihak ABK kapal perahu yang bersandar, bahwa ada salah satu kapal perahu yang sudah berangkat.

Baca Juga :  Tim Gegana Polda Jatim Turun Menangani Ledakan Misterius Di Sumenep 

“Iya tadi ada perahu yang sudah berangkat, sekitar jam delapan malam lebih,” jawab ABK kapal perahu yang bersandar disebelah saat ditanya oleh anggota TNI.

Pada pemberitaan sebelumnya, TUKS ini dijadikan akses pengiriman ribuan liter BBM solar bersubsidi oleh Abdul Syukkur yang di dibekingi oleh sejumlah oknum LSM yang sempat cekcok mulut. Dan Herman dengan menggunakan rekom milik orang lain untuk membeli ribuan liter BBM solar bersubsidi di SPBU Kalianget, untuk dijual kembali kepada kapal perahu pengangkut kayu dari Kalimantan dengan harga Rp. 8.500/liter sudah dilaporkan Kepada Polres Sumenep sejak awal bulan Februari 2023 belum juga ditetapkan sebagai tersangka.

Malah pihak kapal yang membeli ribuan liter solar bersubsidi yang tidak memiliki rekom pembelian BBM dilepas begitu saja, dan berdasarkan informasi Herman masih menjual BBM lagi.

“Sekarang Herman kembali menjual BBM lagi, katanya kasusnya sudah selesai dengan membayar uang puluhan juta, saya dengar informasi itu dari para pekerja di TUKS,” ucap warga kepada media, yang namanya tidak mau disebutkan.

Maka dari itu, anggota TNI akan terus menelusuri hal tersebut.

Karena pihak TNI merasa dibohongi oleh Syukkur yang dibekingi oleh oknum LSM, saat ditemukan ribuan liter BBM solar bersubsidi yang ditumpuk di TUKS, menggunakan rekom milik orang lain yang tandatangan dan stempel Camat Kangayan dan Kades Saobi pada surat kuasa yang digunakan Syukkur, nampak sekali tempelan.

Dan anggota TNI tersebut berjanji akan mendatangi pihak SPBU Kalianget untuk melihat keasliannya surat rekomendasi pembelian BBM yang digunakan Syukkur, karena ditahun 2022 yang pernah media dan lembaga laporkan pada Polsek Saronggi dan Polairud Kalianget tidak ada tanggapan.

Baca Juga :  Ketua DPRD Sumenep Mengajak Masyarakat Menyukseskan Pemilu 2024

Sedangkan ditemukan pada salah satu Rekom yang digunakan Syukkur dari UPT PPP Pasongsongan, an. Hambali pekerjaan Petani/perkebunan, surat rekomendasi pembelian BBM tersebut dikeluarkan dari Dinas UPT PPP Pasongsongan, yang seharusnya petani itu dikeluarkan oleh Dinas Pertanian.

Hal itu sudah diakui oleh Kepala UPT PPP Pasongsongan Choirul Huda, bahwa sebuah kelalaian karena asal bikin dan diduga tidak melakukan verifikasi dulu kepada pemilik nama yang digunakan pada Surat rekomendasi pembelian BBM tersebut yang dimohon oleh Abdul Syukkur sejak tahun 2022, dan surat rekomendasi tersebut masih terus dikeluarkan oleh pihak UPT kepada Syukkur untuk membeli ribuan liter BBM solar bersubsidi di SPBU Kalianget di tahun 2023 ini.

“Mohon maaf itu memang satu kesalahan administrasi saya. Trimakasih infonya, instrospeksi saya.
Kenal ya dengan Syukkur? itu memohon-mohon,” jawab chat Choirul Huda saat dikonfirmasi media ditahun sebelumnya, 12 Desember 2022.

Hasil konfirmasi kepada pihak penyidik Polres Sumenep terkait kasus yang Herman, masih menunggu hasil lab dan persoalan dugaan pemalsuan stempel dan tandatangan yang digunakan Adul Syukkur, petugas meminta kepada media untuk membuat surat pengaduan.