Dalam 1 Minggu Tidak Ada Jawaban, Ribuan Jurnalis Akan Kepung Mapolda Jatim

Dalam 1 Minggu Tidak Ada Jawaban, Ribuan Jurnalis Akan Kepung Mapolda Jatim
Foto: Sejumlah Jurnalis melakukan aksi didepan Mapolda Jatim.
banner 120x600

SURABAYA – Suarademokrasi.id | Terkait persoalan sikap dan pernyataan Kapolres Sampang AKBP Arman S.IK, M.Si, yang dinilai arogan kepada Jurnalis dan Media terus bergulir, sejumlah pelaku media terus beraksi mendesak Kapolda Jatim dalam 1 (satu) Minggu tidak ada jawaban, ribuan Jurnalis akan melakukan aksi lagi untuk mengepung Mapolda Jatim.

Hal itu terjadi, karena dipicu oleh sikap dan pernyataan Kapolres Sampang yang dinilai arogan membedakan Jurnalis yang ber-UKW dengan yang tidak ber-UKW dan Media yang terverifikasi Dewan Pers dengan media yang tidak terverifikasi dalam melayani untuk melakukan konfirmasi kepihak Polres Sampang.

Sehingga sikap dan pernyataan Kapolres Sampang tersebut telah mengusik dunia jurnalis, sehingga membuat sejumlah profesi Jurnalis dan pelaku media murka dan terus memanas tidak kunjung berakhir. Sudah kedua kalinya ratusan Jurnalis dari berbagai daerah baik dari kabupaten maupun kota melakukan aksi demonstrasi di Mapolda Jawa Timur untuk mendesak Kapolda Jatim mengambil sikap tegas terhadap Kapolres Sampang, Kamis 23 Juni 2022 sekira pukul 10.00 WIB.

Baca juga:

Kali ini, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah para kuli tinta sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya sejumlah ratusan pelaku media telah mengepung Mapolres Sampang dan Mapolda Jawa Timur pada hari Senin 20 Juni 2022.

Perlu diketahui bahwa sebelum Kapolres AKBP Arman emosi kepada Jurnalis dan pelaku media, yang menyatakan dengan sikap yang dinilai arogansi bahwa tidak akan melayani Jurnalis yang tidak ber-UKW dan media yang tidak terverifikasi tersebut. Ternyata ada persoalan kasus yang ditangani oleh Polres Sampang yang sedang disoroti oleh Jurnalis dan pelaku media, sehingga Kapolres Sampang bersikap over.

“Dia ngambek ketika ditanya terkait kasus kasus yang ditangani Polres, hingga UKW disebut sebut. Padahal selama ini yang mempublish kegiatan-kegiatan positif Polres Sampang adalah kami semua. Bahkan, Kapolres mengungkapkan bahwa di Pasuruan tidak pernah ada Wartawan yang protes protes,” ujar Abdul Azis Priyanto SH kepada media.

Baca Juga :  Ucapan Selamat Dan Harapan Arif Firmanto Momentum HPN 2023

Menurut Azis, Kapolres harusnya paham bahwa pernyataan tersebut tidak sesuai dengan UU yang ada, seperti UUD 1945 PASAL 28F dan UU No.14 tahun 2008 dan UU No.40 tahun 1999.

Buntut dari pernyataan itulah, kegaduhan terus terjadi dan memantik amarah sejumlah Jurnalis yang ada, karena sikap Kapolres yang sok-sokan.

Dalam giat aksi ini, Bung Azis sapaan karib Kabiro Lacak Pos ini secara lantang menyampaikan aspirasinya di Depan Mapolda Jawa Timur.

“Perusahaan Pers yang tidak terverifikasi oleh dewan Pers itu karyanya bukan karya Jurnalistik, itu yang paling menyakitkan. Tapi sudah saya buktikan pada tahun 2018 yang lalu, seorang Azis yang tidak pernah ikut UKW dalam rangkaian hari Bhayangkara yang diadakan Polres Sampang menjadi nominator terbaik,” ujar Abdul Azis.

Pihaknya juga menandaskan, bahwa langkahnya bersama rekan rekan Jurnalis seperjuangan ke Mapolda Jawa Timur untuk menuntut Kapolda Jawa Timur segera mencopot Kapolres Sampang, AKBP Arman pergi dari pulau Madura.

“Bergetar kawan, sakit hati ini. Tiga hari, tiga malam saya tidak bisa tidur sebelum aksi jalan ini menuntaskan hanya satu kata. Copot,” tuturnya.

Dengan Jujur ia menyampaikan bahwa, ada elemen yang ingin menjegal aksinya agar demonstrasi di Polda jatim digagalkan.

“Ada banyak elemen yang menginginkan aksi ini gagal. Tapi mohon maaf kalau saya menggagalkan gerakan aksi solidaritas ini mohon maaf. Sekarang kami AMPJ bukan milik Sampang tapi milik Nusantara Bersatu,” tandasnya.

Sementara, orator Aksi yang lain juga berteriak agar Kapolres Sampang segera dicopot.

“Copot Kapolres Sampang. Kami minta kepada rekan rekan mari kita kumpulkan persatuan kita. Kami minta kepastian, tolong Bapak Kapolda keluar. Copot Kapolres Sampang sekarang juga, Copot Kapolres Sampang sekarang juga,” tukasnya.

Tetap dengan tuntutan yang sama,, orator aksi selanjutnya, Muis juga meminta agar Kapolres Sampang dicopot dari jabatannya

“Kami meminta dengan sangat kepada Kapolda untuk mencopot Kapolres Sampang, yang mana statementnya menyatakan bahwa wartawan harus ber UKW. Padahal kita semua insyaAllah ketika memberitakan tidak lepas dari kode etik jurnalis, tidak membuat opini tapi sesuai fakta dan bisa dipertanggung jawabkan,” tutup Muis.

Baca Juga :  Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2023
Dalam 1 Minggu Tidak Ada Jawaban, Ribuan Jurnalis Akan Kepung Mapolda Jatim
Foto: Sejumlah Jurnalis perwakilan pendemo diajak diskusi di Mapolda Jatim.

Usai menggelar aksi, pihak Polda Jatim meminta perwakilan rekan rekan Jurnalis bertemu dengan Kabid Humas Polda Jawa Timur yang diwakili AKBP cecep Serta AKBP. H. Agus Prasetyo SH. MHUM Kasubdit Sosbud Intelkam Polda Jatim juga PJU Polda Jatim AKBP Iwan ridwan.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, melalui Kasubdit Sosbud Intelkam Polda Jatim juga PJU Polda Jatim AKBP Iwan Setiawan menerangkan bahwa, sebetulnya Kapolda Jatim mempunya Program sinergitas antara Media dengan Polri.

“Kapolda mempunyai program, mungkin rekan-rekan sudah tahu bahkan sudah digembor-gemborkan yang namanya program Piramida yang artinya ngopi bareng dengan media. Maksud dari Kapolda membuat program itu untuk mendekatkan media dengan polri, media itu siapapun yang masuk ke media sehingga hubungan antara polri dan media yang tadi bapak-bapak sampaikan adalah jangan sampai ada kegaduhan jadi arti mempererat hubungan atau selalu bersinergi,” tutur AKBP Iwan.

Lebih lanjut perwira yang juga merupakan PJU Polda Jatim menjelaskan, tujuan program Piramida tersebut untuk mempererat jalinan silaturahmi antara polri dengan media.

“Sehingga harapan Kapolda dengan Piramida itu dengan segala permasalahan polri dengan media bisa dituntaskan dengan cara ngopi bareng. Namun, ngopi bareng itu tidak perlu wah (mewah), tapi mungkin mengajak media silaturahmi atau mungkin ngajak ngobrol bareng,” terang Iwan.

Namun, program Polda yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim yang diwakili AKBP Iwan Setiawan dinilai seakan berbanding 180 derajat di lapangan, pasalnya sejauh ini tidak ada Program tersebut di Polres Sampang.