BANGKALAN – Suarademokrasi.id |Giat sosial dilakukan oleh Kapolsek Geger AKP Suyitno, SH, MH didampingi Ps Kanit Binmas AIPDA Amri bersama Muspika dan team Tenaga Kesehatan (Nakes) Puskesmas setempat melaksanakan giat kunjungan ke rumah anak penyandang Disabilitas di Dusun Doroagung, Desa Kompol, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Madura, Provinsi Jawa Timur, Kamis 12 Mei 2022 sekitar Pukul 08.30 WIB.
Dalam kunjungan tersebut anak penyandang Disabilitas inisial SA (10) mendapat bantuan berupa sembako, uang tunai, susu dan popok serta dilakukan pemeriksaan juga diberikan tambahan gizi.
Turut hadir dalam kunjungan itu Kepala Puskesmas Geger Ajrul Muslihin, S. Kep, Na, Sekretaris Kecamatan Saprawi Saputra Jaya, S.Pd, MSI, Dokter Puskesmas Geger Dr. Rowan, Bidan Desa Kompol dan Tokoh Pemuda Aksi (Aliansi Kombangan Satu Hati).
Baca juga:
- Himbauan Dinas Peternakan Bangkalan Tentang PMK
- Polsek Kangayan Mengamankan 1 Orang Pembawa Sajam
- Mantan Pengikut Tajul Muluk dapat Perhatian Khusus Kepolisan
“Dimasa pandemi ini mari kita tingkatkan kepedulian ke warga, karena secara ekonomi banyak warga yang terdampak. Ini merupakan bentuk kepedulian kita sesama umat manusia terkhusus kepada anak-anak disabilitas yang harus kita bantu bersama. Mereka (anak- anak) disabilitas sangat membutuhkan uluran tangan kita, apalagi disaat pandemi covid-19 saat ini,” ujar Kapolsek AKP Suyitno, SH, MH saat di.
Lebih lanjut Suyitno mengungkapkan bila para disabilitas ini tanpa pandemi Covid-19 mereka susah hidupnya. Bantuan ini memang tidak banyak dan tidak bisa menghilangkan beban penerima, setidaknya dapat meringankan beban mereka dan paling penting adalah mereka merasa ada saudara yang peduli dengan mereka.
“Dari Team Nakes Puskesmas memberikan bantuan berupa sembako, uang, susu dan popok. Warga merasa senang dengan kunjungan Muspika Kecamatan Geger dan Team Kesehatan Puskesmas Geger kedepannya mencari solusi terkait warga yang mengalami Disabilitas,” imbuh Suyitno.
Sementara di tempat yang sama Kepala Puskesmas Geger Ajrul Muslihin, S. Kep, Na mengungkapkan bila dugaan sementara dari pihaknya penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi bagian saraf.
“Hasil pengamatan awal penyakit yang dialami pasien itu diduga disebabkan oleh infeksi bagian saraf, sehingga menyebabkan penghambatan pada tumbuh kembang fisiknya dan mengganggu pola makan, kami tadi sudah membawakan beberapa makanan asupan gizinya, juga untuk orangtuanya tadi kami lakukan edukasi kedepan kami monitoring dan untuk langkah selanjutkan kami akan dorong pasien mendapatkan fasilitas lebih lengkap ke RSUD,” kata Ajrul.
orang tua dari SA menjelaskan bahwa anaknya menyandang Disabilitas berawal dari demam tinggi saat berumur 1 bulan dan akhirnya pertumbuhannya kurang normal seperti anak pada umumnya.
“Awalnya demam tinggi kemudian kami bawa ke Puskesmas dari pihak Puskesmas disuruh (rujuk) di rumah sakit. Namun karena keterbatasan biaya jadi kami bawa pulang ke rumah lagi itu saat SA masih berusia 1 bulan, hanya bisa menangis saat hendak minta makan maupun minun, dia hanya bisa konsumsi bubur, roti dan air serta tidak bisa makan nasi,” jelas ayah SA.