Madura  

Potensi Kota Tua Kalianget Butuh Perhatian Pemerintah

Suara Demokrasi
Foto: Percakapan Osnan (kiri) dengan Kadis Parbudpora Sumenep (baju batik) tentang potensi tempat wisata di wilayah Kota Tua Kalianget.
banner 120x600

SUMENEP – Suarademokrasi.id | Sudah waktunya untuk bangkit dari keterbukan ekonomi dampak pandemi Covid-19. Potensi wisata Kota Tua Kalianget, butuh perhatian serius dan peran serta dari Pemerintah Kabupaten Sumenep, Senin 17/1/2022.

Hal itu menjadi impian semua masyarakat Kalianget khususnya generasi penerus, salah satunya Osnan dari Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Kabupaten Sumenep, agar Kalianget bisa menjadi tempat wisata Kota Tua Kalianget, karena banyak bangunan gedung tua yang masih kokoh peninggalan dari penjajahan pemerintahan Belanda terdahulu yang menjadi cagar budaya.

Selain itu, Kalianget memiliki pelabuhan tertua yang juga peninggalan pemerintahan Belanda terdahulu, yang menjadi tempat pusat berkumpulnya orang karena pelabuhan tersebut akses yang menghubungkan antar Kepulauan dengan daratan di wilayah Kabupaten Sumenep.

Dengan adanya potensi tersebut, Osnan dengan membawa nama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang memiliki kepedulian untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya kepariwisataan di wilayah Kalianget guna melestarikan kerajinan tangan, kesenian dan kebudayaan serta kuliner yang ada di Kalianget, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

Dari itu, Osnan bersama media Suara Demokrasi, sebagai putra Kalianget yang memiliki kepedulian tinggi terhadap perkembangan dan kemajuan Kalianget, menyampaikan harapan tersebut kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, agar bisa memperhatikan potensi yang ada di Kalianget untuk dijadikan sentral tempat wisata yang bisa menyedot wisatawan dari luar.

“Sejak awal kami bersama Pokdarwis berencana untuk mengangkat potensi yang ada di desa menjadi sektor sebuah wisata, dengan cara memberikan edukasi, memberikan akses dan mengembangkan peluang yang sudah ada seperti pelaku kesenian, kerajinan tangan dan kuliner, agar diberikan tempat untuk menyajikan semua itu,” ujarnya.

Untuk mewujudkan hal itu semua Osnan meninta pihak pemerintah melalui Disparbudpora Sumenep, agar bisa memberikan akses dan wadah bagi para pelaku kerajinan dan kuliner serta tempat sekretariat bagi pemandu para wisatawan.

Baca Juga :  Institut Ilmu Keislaman Annuaqayah Mengadakan Sosialiasi Pertanian

“Kami berharap punya tempat sekretariat bagi pemandu wisatawan, agar nanti bisa mengarahkan para wisatawan untuk berkunjung ketempat tempat kerajinan dan kuliner yang ada di wilayah Kota Tua Kalianget,” ucap Osnan kepada Kadis.

Hal itu direspon baik oleh MOHAMAD IKSAN, S.Pd, MT, selaku Kepala Disparbudpora Kabupaten Sumenep yang baru.

“Kami siap memberikan akses pelatihan untuk memancing para wisatawan datang ke Sumenep, tapi yang kami harapkan hal itu bisa terus berjalan seterusnya untuk memberikan peningkatan pendapatan untuk masyarakat,” jawab Iksan.

Dari perbincangan itu Iksan menyampaikan kepada Osnan agar masyarakat Kalianget bisa menyiapkan diri menjadi pemandu wisatawan, dan makanan khas serta cendramata yang menampilkan ciri khas Kota Tua Kalianget atau Sumenep nantinya bisa disajikan untuk wisatawan yang berkunjung.

“Kalau kamu punya suatu organisasi tentang kepariwisataan monggo diajukan, dan coba anda bersama organisasinya membuat program kegiatan seperti apa yang anda ingin kembangkan tentang parawisata, insyaallah kami nanti akan membantu memfasilitasi,” pinta Iksan.

Sudah dua tahun para pelaku wisata tertidur karena pandemi Covid-19, dan sekarang sudah saatnya bangkit untuk menangkap dan mengembangkan potensi tempat wisata lagi dengan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Sumenep.

Kadis Parbudpora Sumenep mengharap agar Bumdes-bumdes yang ada di desa bisa bergerak dan bekerjasama di bidang kepariwisataan yang ada di sekitar.

“Harapan kami Bumdes yang ada di desa bisa dikembangkan untuk kepariwisataan, seperti mempromosikan kuliner dan kerajinan tangan masyarakat setempat, agar lebih berkembang lagi,” kata Iksan.