PAMEKASAN – Suara Demokrasi | Ramai dalam pemberitaan media massa, jasad bayi tak berdosa ditemukan tidak memiliki kepala, ditemukan di kampung Parteker Selatan, Kelurahan Parteker, Kecamatan Kota Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur, Kamis 10/2/2022.
Dilansir dalam pemberitaan media Tribunnews.com, menjelaskan bahwa kondisi jasad bayi malang tersebut memiliki ukuran panjang sekitar 47 cm dan berat 3 kg yang dalam kondisi sudah membusuk, di temukan oleh salah satu warga setempat yang ingin membuang sampah ke sungai dari atas jembatan.
Dan melihat jasad bayi tersebut yang disangka boneka dalam kondisi tengkurap di bawah jembatan tersebut. Kondisi jasad tersebut separuh badan dari dada dan kepala sedah dalam kondisi membusuk.
Baca Juga:
- Keadilan Harus Ditegakkan: Polemik Eksekusi Putusan PTUN, Ini Penjelasan Akademisi
- HPN Ke-76 Bupati Sumenep: Insan Pers Harus Mengedukasi Untuk Kemajuan Sumenep
Berdasarkan kejadian tersebut dari petugas Polsek sekitar langsung melakukan penyelidikan kepada saksi yang menemukan pertama kali jasad bayi tersebut Hoirul Rasyid (30 tahun) warga Kelurahan Gladak Anyar pemilik servis handphone yang terletak di sebelah jembatan tempat penemuan jasad bayi tersebut.
Petugas Kepolisian terus melakukan penyelidikan tersebut dengan langkah akan melakukan dan mendatangi beberapa Bidan yang ada untuk dimintai keterangan. Selain itu petugas Kepolisian akan melakukan kordinasi dengan sejumlah Lura dan Kepala Desa yang ada.
Berdasarkan dari keterangan Kapolsek Kota Pamekasan Iptu Muhlis Sukardi mengatakan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan beberapa informasi untuk mengetahui asal usul jasad bayi tersebut ditemukan.
Berdasarkan hasil dari otopsi yang dilakukan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan, Iptu Muhlis Sukardi menjelaskan bahwa jasad bayi tersebut yang sudah membusuk akibat berada dalam air sungai sekitar kurang lebih 3 hari.
Iptu Muhlis Sukardi juga menduga bahwa jasad bayi tersebut sengaja dibuang oleh orang tuanya karena kelahirannya tidak diinginkan, yang diduga hasil hubungan gelap. Sehingga pihak orang tua membuang bayi tersebut ke sungai tempat ditemukannya jasad bayi tersebut.
Sampai saat ini pihak kepolisian terus melakukan kordinasi dengan semua pihak khususnya dengan beberapa Kades dan Lurah, untuk mengetahui apakah diantara warganya ada yang hamil tanpa memiliki suami.
Dirinya optimis akan memiliki gambaran tentang jasad bayi yang ditemukan di sungai tanpa kepala dan lengan. Dia berasumsi bahwa hilangnya kepala dan lengan bayi tersebut dimakan sebuah bintang atau kepala dan lengan bayi tersebut hilang dan lepas akibat sering tersangkut dengan dihanyut aliran air sungai.