SUMENEP – Suarademokrasi.id | Kabar gembira untuk Kabupaten Sumenep, karena tempat wisata religi yang ada di bumi Sumekar ujung timur pulau garam Madura Jawa Timur, menjadi perhatian khusus dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Selasa 24 Mei 2022.
Wisata religi adalah sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama, biasanya beberapa tempat ibadah yang memiliki kelebihan. Ini misalnya dilihat dari sisi sejarah, adanya mitos dan legenda mengenai tempat tersebut, ataupun keunikan dan keunggulan arsitektur bangunannya.
Pasalnya, tujuan wisata religi yang ada di Kabupaten Sumenep dipandang memiliki potensi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan luar, maka dari itu, pihak Kemenparekraf RI berkeinginan untuk mengembangkan tempat wisata yang ada di bumi Sumekar ini.
Pada kegiatan peluncuran dan peletakan batu pertama Global Halal HUB dan Rumah Kemasan produk UMKM Kabupaten Sumenep, yang digelar di Taman Tajamara, Selasa 24 Mei 2022. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, bahwa pihaknya ingin mengembangkan wisata religi di Sumenep, dikarenakan Kabupaten Sumenep ini memiliki banyak tempat wisata yang layak dijadikan salah satu destinasi wisata.
Baca juga:
- Penandatanganan PMK3I Kemenparekraf RI Dan Pemkab Sumenep
- Pemkab Sumenep Mengelar Pelatihan Kompetensi Tata Boga Dan Las Listrik TA 2022
- 5X Berturut-turut Pemkab Sumenep Meraih Opini WTP Dari BPK RI, Ini Pesan Bupati..!!
“Kabupaten Sumenep memiliki tempat wisata religi yang perlu diprioritaskan sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten di paling ujung timur Pulau Madura ini,” ujar Sandiaga Uno.
Kemenparekraf RI menambahkan bahwa, keinginannya terhadap tempat destinasi religi terus bisa dikembangkan dikarenakan berpotensi untuk memberikan peluang besar membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian dengan kedatangan para wisatawan luar yang setiap hari datang berkunjung untuk berziarah.
“Wisata religi tujuannya adalah wisatawan nusantara, karena sekitar kurang lebih 12 ribu orang sampai 15 ribu orang perhari sebelum umroh ditutup, berkeinginan mempunyai pengalaman dan kenangan berkunjung ke wisata itu,” tandas Menparekraf pada kegiatan itu.
Sandiaga Uno juga memaparkan, bahwa pengembangan tempat wisata tersebut memang layak, mengingat Kabupaten Sumenep merupakan salah satu daerah yang ada di Pulau Madura yang memiliki banyak pondok pesantren yang dihuni oleh para santripreneur yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan baginya, yang nantinya bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Sumenep.
“Yang jelas, pengembangan destinasi wisata religi bergandengan dengan program pemerintah Kabupaten Sumenep yakni santripreneur. Jadi dengan santripreneur dan wisata religi mampu menjadi lapangan kerja dan penggerak untuk kebangkitan ekonomi daerah,” tegas Sandiaga Uno.
Baca juga:
- Dibawah Binaan Kapolri, 2 Atletik Sepeda Mengharumkan Indonesia
- Sikap Sigap Kapolres Sumenep Langsung Pimpin Rapat Kordinasi Adanya Wabah PMK
- Kapolsek Kangayan Menghadiri Pelantikan Formaka Dan Siap Melayani Masyarakat 24 Jam
Bumi Sumekar yang memiliki lambang kuda terbang dipercaya sebagai kendaraan seorang Raja Sumenep bernama Jokotole, salah satu penguasa Sumenep yang tercatat dalam sejarah memerintah pada abad 14. Sejarah Sumenep jaman dahulu di pimpin oleh seorang Raja. Dan tercatat ada 35 Raja yang telah memimpin kerajaan Sumenep. Sekarang ini telah dipimpin oleh 15 Bupati yang memerintah Kabupaten Sumenep sampai saat ini.
Dalam sejarah mencatat bahwa, Raja Sumenep yang terpopuler adalah Arya Wiraraja dan dilantik sebagai Adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269. Singkat cerita dalam sejarah itu, kekuasaan kepemimpinan di Sumenep terus turun temurun kepada keturunannya hingga jatuh pada pemerintahan Raja Somala dengan gelar Panembahan Notokusumo I pada tahun 1762.
Kemudian Raja Somala berhasil membangun keraton Sumenep yang sampai saat ini masih berfungsi sebagai Pendopo Kabupaten, selanjutnya beliau membangun Masjid Jamik pada tahun 1763, Asta Tinggi (tempat pemakaman Raja-Raja Sumenep dan keluarganya) juga dibangun oleh beliau dimasa kepemimpinannya, yang sampai saat ini tempat tersebut menjadi tempat wisata bersejarah dan contoh wisata religi yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan luar, termasuk juga Asta Sayyid Yusuf yang terletak di Kecamatan Talango setiap hari dikunjungi oleh wisatawan.
Dengan itu semua, program yang wacanakan oleh Sandiaga Uno untuk mengembangkan tempat-tempat wisata religi tersebut didukung penuh Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan menyambut baik langkah kemenparekraf untuk mengembangkan wisata religi dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Kami mendukung penguatan sektor pariwisata di Kabupaten Sumenep, karena memiliki potensi wisata baik itu religi, sejarah dan budaya,” pungkas Bupati ditempat yang sama.