Sumenep di Ujung Duka: Hukum Tak Lagi Setajam Keris Melawan Ketidakadilan

Sumenep di Ujung Duka: Hukum Tak Lagi Setajam Keris Melawan Ketidakadilan
Foto: Erfandi peserta Sempro Skripsi study Hukum di Unija tahun 2025.
banner 120x600

Opini Publik

Oleh Redaksi Suarademokrasi

Sumenep, kota yang dulu dikenal sebagai sejarah keraton kini menjadi kota keris, yang seolah kehilangan ketajamannya. Kota yang lekat dengan budaya santun, keturunan bangsawan raja, dan kearifan lokal kini terhuyung dalam pusaran nestapa. Duka itu bukan karena bencana alam atau wabah, melainkan karena ulah manusia: para tikus berdasi yang menari-nari di atas penderitaan rakyat miskin.

Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang sejatinya hadir sebagai solusi untuk kaum papa, kini menjelma menjadi ladang bancakan. Para pendamping yang digaji dari uang pajak rakyat berubah rupa menjadi pedagang. Para birokrat, tokoh politik, dan pemilik toko bangunan ikut serta dalam sandiwara busuk yang menghancurkan harapan rakyat kecil. Bantuan untuk rumah rakyat miskin, justru disulap menjadi istana megah bagi mereka yang rakus kuasa dan harta.

Dibalik senyum manis para tokoh berwajah penolong dan tanda tangan pejabat, tersimpan irisan sunat anggaran yang menyakitkan. Hak rakyat disunat, bukan untuk efisiensi, tapi untuk memperkaya segelintir elite. Dugaan demi dugaan bermunculan dibeberapa wilayah, namun hukum seperti kehilangan taringnya bagaikan keris yang tidak lagi lancip. Diam, sepi, dan nyaris tak bersuara.

Baca Juga: APMS Desak Kejari Sumenep Usut Dugaan Korupsi BSPS: “Tangkap Para Korupsi!”

Budaya kesopanan “Andhap Asor” yang diwariskan leluhur kita runtuh seketika di hadapan meja kekuasaan. Akal sehat karam dalam gelombang kepentingan. Sementara itu, rakyat miskin hanya bisa menjerit—bukan bukan karena berdarah, tapi dengan air mata dan keputusasaan.

Wahai Sumenep, kota keris yang kami banggakan, jangan biarkan pusaka warisan leluhur ini tumpul dalam menghadapi ketidakadilan. Jika hukum tak ditegakkan, jika para koruptor dibiarkan bebas melenggang, maka kita sedang menggali liang nista untuk generasi mendatang.

Baca Juga :  Sekitar 1200 Lawyer Memberikan Dukungan Capres Dan Cawapres AMIN

Tegakkan keadilan setajam ujung keris yang menjadi simbol kebesaranmu. Usut tuntas penyalahgunaan BSPS. Bersihkan tikus-tikus berdasi yang mengotori nama baik kota keraton ini. Jangan biarkan hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

Mari kita bangkitkan kembali semangat para pejuang dan leluhur. Jangan biarkan perjuangan mereka menjadi sia-sia hanya karena kita takut bersuara. Demi masa depan anak cucu kita, mari kita jaga Sumenep—bukan hanya sebagai tanah kelahiran, tapi juga sebagai tanah kehormatan untuk leluhur kita.

Kita lawan bersama ketidak adilan ini dengan kecerdasan dan ilmu yang kita punya dan selalu bergandengan tangan untuk membangun kekuatan dalam melindungi Sumenep yang kita cintai ini dari orang-orang yang zalim.